REPUBLIKA.CO.ID, LONDON— Inggris melaporkan kasus kematian pertama akibat varian Covid-19 omicron. Orang pertama yang meninggal tersebut diketahui merupakan seorang penganut teori konspirasi untuk menolak divaksinasi.
Klaim bahwa orang yang meninggal dan tidak divaksin tersebut turut disampaikan seorang yang mengaku bernama John saat menelepon ke acara radio Nick Ferrari di LBC, dikutip dari The Herald, Jumat (17/12).
John yang berasal dari Smithfield, merupakan anak tiri dari orang yang meninggal itu. John mengatakan bahwa dia diberitahu oleh saudara perempuannya soal kematian ayah tirinya tersebut. Sang ayah meninggal akibat omicron di sebuah rumah sakit di Northampton.
“Dia tidak divaksinasi sama sekali. Adikku, dia patah hati, tetapi di sisi lain dia sedikit marah karena dia tidak pernah mengambil vaksin ini. Dia memang bertengkar dengannya pada akhir Oktober tentang hal ini, divaksinasi,” kata John.
Dia mengatakan ayah tirinya meninggal pada hari Senin setelah jatuh sakit pada awal bulan. Sang ayah penganut konspirasi. Namun John mengakui ayah tirinya juga sosok pria cerdas.
Tetapi bagi John, tentu ada perbedaan antara informasi yang didapatkan dari dunia maya dibandingkan media yang punya kredibilitas. “Tentang oh itu tidak nyata, teori konspirasi. Saya tidak memiliki hubungan dengannya, tetapi saudara perempuan saya dekat dengannya. Dari apa yang dia katakan kepada saya, mereka [dokter] meneleponnya setiap hari,” cerita John.
John mengatakan ayah tirinya sempat tampak lebih baik sebelum kondisinya menurun. Ayahnya terlihat bugar, dia dengan sehat, tidak merokok, tidak mabuk atau mengonsumsi alkohol setidaknya dalam waktu hampir 30 tahun.
Namun John berpikir jika sang ayah divaksinasi, mungkin saja nyawanya tidak terenggut akibat omicron. John pun sekaligus mengingatkan publik untuk tetap memenuhi anjuran vaksinasi.
“Seandainya dia divaksinasi, dia mungkin masih ada di sini. Dia mungkin sakit, tapi dia akan tetap di sini. Jika Anda divaksinasi dan Anda mendapatkan booster, Anda seharusnya baik-baik saja. Mereka yang belum divaksin perlu dikhawatirkan,” ujarnya.
Sumber: heraldscotland