Jumat 17 Dec 2021 20:43 WIB

Cerita Perjalanan Vaksinasi: Presiden Disuntik 13 Januari, Kini Capai 150 Juta Orang

Lebih dari 108 juta penduduk Indonesia atau 40 persen telah divaksinasi dua dosis.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengatakan, berdasarkan data vaksin.kemkes.go.id, per Jumat 17 Desember 2021, lebih dari 108 juta penduduk Indonesia atau 40 persen dari total populasi Indonesia telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis lengkap.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengatakan, berdasarkan data vaksin.kemkes.go.id, per Jumat 17 Desember 2021, lebih dari 108 juta penduduk Indonesia atau 40 persen dari total populasi Indonesia telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis lengkap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, berdasarkan data vaksin.kemkes.go.id, per Jumat 17 Desember 2021, lebih dari 108 juta penduduk Indonesia atau 40 persen dari total populasi Indonesia telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis lengkap. Capaian ini patut disyukuri sebagai ikhtiar bersama melawan Covid-19.

“Ini adalah pencapaian luar biasa bagi negara kepulauan terbesar di dunia, negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia yang tersebar di 17 ribu pulau lebih,” kata Reisa dalam keterangan persnya di Kantor Presiden, melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (17/12).

Baca Juga

Reisa mengingatkan kembali beberapa peristiwa penting terkait capaian Indonesia selama 2021. Pengendalian pandemi di Indonesia diawali dengan penyuntikan perdana vaksin Covid-19 pada 13 Januari 2021 kepada Presiden Joko Widodo dan beberapa tokoh lainnya. Program ini menjadi awal dimulainya vaksinasi Covid-19 yang menyasar lebih dari 208 juta penduduk Indonesia.

“Kini, sudah hampir 150 juta saudara saudari kita sudah mendapatkan minimal vaksin pertama mereka, sedangkan 105 juta lebih di antaranya sudah divaksinasi lengkap dengan dua dosis,” lanjutnya.

Kemudian pada Maret 2021, Indonesia menerima kedatangan vaksin Covax yang diperoleh dari hasil kerjasama multilateral Covax Facility dan masih berlanjut hingga sekarang. “Sampai saat ini, Indonesia telah menerima lebih dari sekitar 418 juta dosis vaksin, baik dalam bentuk jadi dan bahan baku, kedatangan vaksin hampir terjadi setiap hari,” kata Reisa.

Pada 16 Desember 2021 kemarin, Indonesia juga kembali menerima kedatangan vaksin tahap 160 dan 161 dengan jenis Pfizer sebanyak 2.288.520 dosis vaksin melalui hibah dari Covax Facility. Sebanyak tujuh jenis vaksin telah disediakan pemerintah pada 2021, yaitu Sinovac, Vaksin Covid-19 PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Janssen.

Selain itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk 11 jenis vaksin Covid-19, yaitu, Sinovac, Vaksin Covid-19 PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, Sputnik V, Zifivax, Janssen, Convidecia, dan Covovax.

“Semua upaya bersama ini bertujuan tidak bukan dan tidak lain memberikan vaksin sebanyak mungkin dan secepat mungkin ke semua warga Indonesia yang masuk sasaran,” jelas Reisa.

Kemudian, di bulan Mei 2021, pihak swasta melalui Kamar Dagang dan Industri (Kadin) berisiniasi memulai skema vaksin gotong royong. “Hingga saat ini telah memberikan lebih dari 2,4 juta suntikan vaksin kepada sekitar 1,2 juta orang,” lanjut dia.

Selanjutnya, pada Juni dan Juli 2021, Indonesia menghadapi gelombang kedua pandemi Covid-19 dengan masuknya varian Delta. Berdasarkan data dari Analisis Kasus Satgas Covid-19, pada saat itu, kasus aktif di Indonesia mencapai lebih dari 500 ribu orang.

“Kita pernah mencatat kasus konfirmasi harian di atas 50 ribu orang dan orang-orang tersayang tidak dapat kita selamatkan, jumlahnya puluhan ribu orang per hari,” ucap dia.

Reisa menjelaskan, keberhasilan dalam mengendalikan kasus Covid-19 dilakukan melalui penambahan puluhan ribu tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19, penambahan pasokan tabung oksigen, pemberian lebih dari 300 ribu paket obat gratis kepada pasien yang sedang melakukan isolasi mandiri, serta keberhasilan pemerintah daerah, TNI, dan Polri dalam memberlakukan PPKM level sesuai prosedur.

Reisa juga menyampaikan, Indonesia telah menerima berbagai pujian dunia dalam pengendalian pandemi, di antaranya dari World Bank dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. “Kita telah mempertontonkan kepada dunia, arti nyata dari peribahasa, berat sama dipikul ringan sama dijinjing,” kata dia.

Reisa pun optimistis pada 2022 mendatang menjadi tahun terakhir pandemi Covid-19. “Bahwa hanya dengan bersama, kita bisa akhiri pandemi ini, untuk Indonesia, kita pasti bisa,” ucap Reisa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement