Tim Gabungan Tertibkan Pengamen dan Pengemis di Surabaya
Red: Muhammad Fakhruddin
Tim Gabungan Tertibkan Pengamen dan Pengemis di Surabaya (ilustrasi). | Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Tim gabungan Satpol PP dan Linmas menertibkan pengamen dan pengemis yang biasa mangkal di traffic light (TL) dan perumahan/perkampungan warga di Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/12).
Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan penertiban pengamen dan pengemis ini dilakukan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat di Surabaya. "Kami setiap hari melakukan operasi itu, terutama di traffic light dan perkampungan yang biasa dijadikan tempat mangkal pengamen dan pengemis. Setiap hari ada 10 regu, mereka mobile melakukan pengawasan dan penindakan terhadap pengemis atau pengamen di beberapa titik TL," katanya.
Eddy menyebutkan, di Kota Surabaya ada 10 kawasan yang menjadi perhatian Satpol PP Kota Surabaya. Di antaranya, ada di kawasan TL Wonokromo, Jagir, Nginden, Panjang Jiwo hingga ke arah TL Rungkut Wonorejo (Stikom).
"Di Surabaya itu, ada 240 TL. Tapi yang kita ketahui, tempat yang biasa dijadikan tempat mangkal pengamen dan pengemis itu ada di 46 titik TL," kata Eddy.
Dari hasil penelusuran timnya, Eddy menyatakan, ternyata pengamen dan pengemis yang selama ini meresahkan masyarakat itu, terkoordinir dan berkumpul di satu titik temu. Titik temu itu ada di kawasan Jalan Merr, Gunung Anyar, kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Surabaya.
"Di situ (Merr, Gunung Anyar) kami juga siagakan tim, setiap pukul 05.00 WIB. Tujuannya untuk mengantisipasi drop-dropan pengamen dan pengemis," ujar Eddy.
Tidak menutup kemungkinan, Eddy menyebutkan, ada kawasan lain di Surabaya yang dijadikan titik kumpul para pengamen dan pengemis. Mengantisipasi hal tersebut, Satpol PP dan Linmas juga disiagakan di kawasan Karang Pilang, Bundaran Waru, dan wilayah strategis lainnya.
"Alhamdulillah, dengan adanya patroli itu jumlah pengamen dan pengemis yang didrop sudah berkurang. Tapi, tidak menutup kemungkinan kita temukan di lokasi lain. Makannya, dari arah Karang Pilang dan Sidoarjo juga kita jaga, di Waru juga kita jaga, meskipun di Waru itu kemungkinan kecil, karena kawasan tersebut cukup ramai, tapi tetap dijaga," katanya.
Agar pengawasan lebih maksimal, Eddy mengatakan, pengawasan bukan hanya di TL saja, akan tetapi, juga difokuskan pada kawasan pemukiman penduduk seperti area perumahan dan perkampungan. Supaya kerja dari Tim Fasum lebih mudah, ia juga menggerakkan Satpol PP serta Linmas yang ada di bawah kendali operasi (BKO) di 31 kecamatan se-Surabaya.
"Ada dua shift, yaitu pada pukul 07.00 sampai 12.00 WIB. Yang kedua pukul 12.00 WIB sampai 07.00 WIB. Untuk Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 kita efektifkan personil, 250 BKO kecamatan kami kerahkan untuk membantu yang patroli di TL jika membutuhkan bantuan. Mereka mobile," katanya.