Jumat 17 Dec 2021 22:55 WIB

Penuhi Kebutuhan Tenaga Kerja, GDPS Buka Peluang Bisnis

GDPS menghadirkan penyediaan tenaga kerja secara profesional

GDPS menghadirkan penyediaan tenaga kerja secara profesional. Ilustrasi tenaga kerja
Foto: Republika/Abdan Syakura
GDPS menghadirkan penyediaan tenaga kerja secara profesional. Ilustrasi tenaga kerja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) yang merupakan bagian dari Garuda Indonesia Group, menjawab tantangan para pelaku usaha di seluruh Tanah Air dengan menghadirkan kegiatan berupa penyediaan, penyiapan, dan pengelolaan tenaga kerja serta jasa secara profesional. 

Chief Executive Officer (CEO) GDPS Mohamad Arif Faisal mengatakan perkembangan zaman berlangsung sangat cepat dan penuh dengan ketidakpastian, untuk itu penting bagi perusahaan untuk tetap fokus pada core business mereka, demi mengimbangi tren pasar dan perkembangan teknologi yang kian canggih. 

“Itulah sebabnya GDPS datang untuk membantu perusahaan customer melakukan aktivitas di luar core business mereka, agar customer dapat tetap fokus dalam bisnis utamanya," kata Arif, dalam keterangannya, Jumat (17/12). 

Dia menyebutkan, GDPS memberikan solusi untuk produktivitas dan efisiensi.  Pihaknya melakukan outsourcing layanan melalui kemajuan teknologi untuk kebutuha akan solusi tenaga kerja, solusi fasilitas terintegrasi, solusi manajemen keamanan terintegrasi, solusi penanganan karyawan terintegrasi, solusi penerbangan, dan dukungan konsultasi tenaga kerja. 

“Sebagai hasilnya, Anda tidak perlu mengalami kerumitan dalam proses bisnis Anda. kami memberikan inovasi, Anda mendapatkan nilai tambah dalam bisnis Anda," ujarnya.  

Karena pandemi telah memengaruhi sebagian besar sektor, lanjut Arif, perusahaan sekarang mendefinisikan ulang bisnis inti, mereka fokus pada efisiensi biaya. Oleh karena itu, kondisi pandemi akan menjadi momentum bagi perusahaan outsourcing untuk menjadi mitra strategis mereka. 

Arif memaparkan, industri kesehatan (termasuk farmasi) menjadi industri terkuat di tengah pandemi seiring dengan meningkatnya permintaan. Sebaliknya, dibandingkan dengan sektor lain, industri penerbangan adalah sektor yang paling terpengaruh, dan diperkirakan akan bangkit kembali pada 2023. 

Dia mengatakan, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasioal di 2021 pada kisaran 4,8 persen - 5,8 persen dengan inflasi tingkat tetap terkendali 3,0 persen + 1 persen. 

Melihat kondisi seperti itu, lanjut Arif, GDPS tentunya membaca sebuah peluang yang harus ditangkap dengan cepat. Dengan visi “Menjadi perusahaan pemberi jasa yang profesional dan terpercaya sebagai mitra bisnis utama pelanggan”, GDPS hadir di tengah para pelaku usaha Tanah Air untuk bergandengan tangan bersama semua pemangku kepentingan (stakeholders) dalam mencari solusi optimalisasi pengelolaan proses bisnis dan dukungan ketersediaan tenaga kerja yang aandal profesional dalam rangka mempertahankan fleksibilitas, beradaptasi dengan berbagai perubahan sekaligus mendukung pencapaian tujuan bisnis anda lebih cepat dan berkesinambungan. 

Mengusung nilai profesionalisme, GDPS akan selalu berupaya menjadi mitra bisnis yang dapat diandalkan dan terpercaya. "Kami percaya dapat menjadi mitra strategis bagi berbagai pelaku industri Tanah Air, yang nantinya mampu membawa semangat untuk bertumbuh secara konsisten, menuju akselerasi bisnis yang diharapkan," kata Arif.    

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement