'Pemahaman Mendalam Pemanfaatan Teknologi Digital Perlu Segera Dipenuhi'
Red: Fernan Rahadi
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa internet harus bisa meningkatkan produktivitas masyarakat sehingga dapat memberi nilai tambah secara intelektualitas, sosial, kultural dan ekonomi. Hal tersebut disampaikannya pada peluncuran program Literasi Digital Nasional dengan tema “Indonesia Makin Cakap Digital” secara virtual beberapa waktu lalu. | Foto: Kemendikbudristek
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inovasi dan disrupsi teknologi yang berkembang dengan pesat dan masif telah membawa berbagai perubahan besar di seluruh sektor kehidupan. Bahkan, tanpa disadari, kehadiran teknologi kini telah merasuk hingga ke fundamental kehidupan dan aktivitas masyarakat sehari-hari.
Namun, perubahan tersebut juga telah mendorong pada munculnya berbagai bahaya dan permasalahan-permasalahan baru, seperti penipuan daring, penyebaran berita bohong (hoaks), hingga penyalahgunaan data pribadi.
Kondisi tersebut membuat literasi dan edukasi dibutuhkan secara meluas serta merata terhadap seluruh lapisan masyarakat Indonesia, khususnya pada bidang digital.
"Kesadaran dan pemahaman yang mendalam terkait pemanfaatan teknologi digital menjadi sebuah urgensi yang perlu segera dipenuhi, guna mewujudkan ruang digital yang nyaman, produktif, juga kreatif," kata Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, dalam siaran pers, Sabtu (18/12).
Menjawab kebutuhan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama GNLD Siberkreasi telah menginisiasi Program Literasi Digital Nasional yang telah menjangkau lebih dari 12,5 juta masyarakat di 514 kabupaten/kota pada 34 provinsi di tahun 2021 ini.
"Tujuan utama dari pelaksanaan program literasi digital ialah untuk membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi digital serta mengembangkan, meningkatkan, dan memberdayakan keterampilan masyarakat Indonesia di dunia digital," kata Semuel.
Didasari oleh empat pilar literasi digital yakni kecakapan digital, keamanan digital, etika digital, serta budaya digital, program ini diimplementasikan melalui berbagai kelas, lokakarya, serta seminar, baik secara luring maupun daring.
"Berbagai fondasi yang dapat memfasilitasi transformasi digital, mulai dari infrastruktur, aplikasi, regulasi, tata kelola, hingga pengembangan teknologi penunjang. Namun semua ini kuncinya ada pada SDM digital," katanya.
Lebih lanjut, sebagai penutup dari berbagai kegiatan literasi digital, pada pengujung tahun 2021 ini, Kemenkominfo bersama seluruh mitra/jejaring tengah melaksanakan rangkaian acara Literasi Digital yaitu Netizen Fair 2021, yang dilakukan secara serentak dan hibrida di berbagai Kota/Kabupaten pada bulan November 2021 lalu. Puncak rangkaian acara Netizen Fair 2021 ini akan dilaksanakan di Bali pada 18-19 Desember 2021 ini.