Sabtu 18 Dec 2021 11:46 WIB

Inspirasi Sutradara Avatar James Cameron Dibeberkan dalam Buku Seni

Para peneliti mengoleksi sketsa dan gambar Cameron saat muda.

Red: Nidia Zuraya
Sutradara James Cameron
Foto: EPA
Sutradara James Cameron

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara James Cameron telah menciptakan sejumlah visual menawan di layar lebar, mulai dari tenggelamnya kapal "Titanic" hingga pertarungan makhluk luar angkasa di Aliens. Konsep dan karakter yang lahir dari kepalanya sebetulnya sudah muncul sejak dia masih menjadi seniman muda di Kanada, seperti diungkapkan dalam buku Tech Noir: The Art of James Cameron yang menunjukkan bagaimana evolusi ide-idenya sejak dulu hingga menjadi tontonan layar lebar.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (18/12), para peneliti mengoleksi sketsa dan gambar Cameron saat muda dan menggabungkannya menjadi bab tematik. Ketika Cameron pertama kali membaca buku ini, dia terkesima.

Baca Juga

"Menurut saya utas tematik yang kuat ini sebuah kejutan bagi saya, karena saya pikir ini semua hanyalah karya yang acak," katanya.

Cameron mulai menggambar saat masih anak-anak, dan ketika tumbuh dewasa dia fokus membuat gambar yang diangkat dari kisah atau komik fiksi ilmiah favoritnya. Dia dulu pernah menciptakan dunia fantasi Xenogenesis, film yang tak pernah dimunculkan ke hadapan publik, tapi awalannya bisa dilihat di YouTube.

Buku ini menunjukkan halaman-halaman gambar konsep dari film yang tak diproduksi itu dengan banyak adegan-adegan cikal bakal dari Terminator, Aliens dan Avatar."Setiap ide yang saya punya tentang tanaman atau binatang atau planet atau teknologi atau robot atau apa pun, saya akan fokus untuk menggambarnya selama 1,5 tahun."

The Terminator diangkat dari mimpinya melihat pria robot keluar dari bara api, adegan dalam Aliens diangkat dari mimpi buruknya, dan humanoid Na'vi biru dari Avatar diangkat dari mimpi yang diceritakan ibunya.

Desain fantasi Cameron diangkat dari hal nyata, dia menciptakan alien dengan anatomi yang benar, pesawat ruang angkasa yang aerodinamis dan mesin yang betul-betul beroperasi."Ada perasaan bahwa apa yang terjadi memang nyata. Kau bisa memproyeksikan pikiran ke dalam layar dan cerita karena... apa yang terjadi terlihat memang seperti kenyataan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement