Rektor UMS Sebut Soft Skill Kunci Penting Menuju Kesuksesan
Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar upacara wisuda perdana tahun 2020 secara daring dan luring di Edutorium UMS, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat-Sabtu (20-21/11). | Foto: Humas UMS
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof Sofyan Anif meminta para lulusan banyak berkontribusi untuk masyarakat, meski perkembangan teknologi dan organisasi kehidupan sosial menyebabkan terjadinya perubahan dalam praktik kehidupan. UMS menggelar wisuda yang diselenggarakan selama dua hari, yakni Sabtu (18/12) dan Ahad (19/12). Adapun jumlah wisudawan mencapai 1.759 orang.
"Harapannya wisudawan dan wisudawati mampu menjadikan ilmunya untuk bekal masuk dalam bermasyarakat. Adanya kontribusi yang besar kepada masyarakat dan bisa jadi modal untuk menjadi orang yang sukses," kata Anif saat upacara wisuda UMS di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (18/12).
Dia mengatakan, kunci menjadi sukses bukan hanya lulus dengan indeks prestasi tinggi, tetapi juga harus memiliki keterampilan. Menurut Anif, kemampuan profesional (soft skill) adalah hal yang penting untuk menuju kesuksesan.
"Di mana pun dan apapun harus memiliki soft skill untuk sukses. Kemampuan soft skill itu kita lakukan untuk mencapai sesuatu lebih lagi dengan syarat dengan usaha. Kemampuan berkomunikasi dan berpikir seseorang untuk memahami diri kita itu adalah ciri manusia sukses," kata Anif.
Wakil Rektor I UMS Harun Joko Prayitno mengatakan, kado dari wisuda kali ini adalah UMS meraih predikat unggul serta 28 program studi juga berpredikat unggul. Dia berharap, dengan adanya wisuda kali ini, para alumni setia berkontribusi untuk masyarakat dan tidak melupakan almamater UMS.
"Diharapkan para lulusan juga bisa berdedikasi bagi pendidikan Indonesia. Yang tidak boleh berubah adalah dedikasi ilmu dan keterampilan untuk melayani sesama masyarakat," kata Harun.
Ketua Panitia Upacara Wisuda UMS, Triyono mengatakan, dari total peserta, tidak seluruhnya mengikuti secara luring. Sebagian mengikuti secara daring, karena tak bisa hadir di lokasi.
"Untuk peserta yang mengikuti wisuda secara langsung diwajibkan sudah vaksin dua kali, membawa bukti antigen yang nanti biayanya kami ganti, dan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, mengingat ini masih pandemi maka kami belum mengizinkan pendamping para wisudawan dan wisudawati masuk," kata Triyono.