Sabtu 18 Dec 2021 16:30 WIB

Malaysia Sudah Siapkan Taktik Redam Permainan Menyerang atau Bertahan Indonesia

Malaysia wajib menang atas Indonesia pada laga terakhir Grup B Piala AFF 2020.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Israr Itah
Para pemain timnas Malaysia saat berlatih di Piala AFF 2020.
Foto: Dok AFF Suzuki Cup 2020
Para pemain timnas Malaysia saat berlatih di Piala AFF 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Tim nasional Malaysia akan menghadapi Indonesia pada laga terakhir babak penyisihan Grup B Piala AFF di Stadion Nasional, Singapura, Ahad (19/12). Malaysia wajib menaklukkan Indonesia yang saat ini berada di puncak klasemen sementara Grup B jika ingin lolos ke semifinal turnamen antarnegara bergengsi Asia Tenggara ini. 

Pelatih Malaysia Tan Cheng Hoe menegaskan, menang adalah harga mati bagi Malaysia. Namun dia mengaku tidak bisa memperkirakan permainan Indonesia pada laga nanti. Sebab, Indonesia tim lawan menggunakan strategi berbeda pada tiga laga sebelumnya. Terutama pada laga terakhir kontra Vietnam.

Baca Juga

Di luar dugaan banyak pihak, pelatih Shin Tae-yong memasang tiga bek tengah dan dua bek sayap, dibantengi empat gelandang yang siap membantu pertahanan. Indonesia hanya menyisakan Ezra Walian di depan karena fokus meredam permainan menyerang Vietnam.

"Ketika kami melihat laga Indonesia, kami melihat mereka menerapkan skema yang berbeda lawan Vietnam," kata Tan dalam konferensi pers jelang laga, Sabtu (18/12). 

Untuk itu, Tan mengatakan telah meminta pemainnya untuk beradaptasi dengan permainan Indonesia. Hal ini karena Tan tidak bisa meraba dengan pasti permainan seperti apa yang akan dihadirkan oleh skuad Merah-Putih.

"Saya bicara pada pemain saya agar kami beradaptasi terhadap permainan Indoneia. Kami tidak tahu mereka akan bermain menyerang atau bertahan saat melawan kami. Yang terpenting, pemain saya bisa menyesuaikan diri, main kreatif, dan harus membuat peluang lebih banyak pada laga nanti," kata Tan.

Berbeda dari Malaysia yang butuh kemenangan untuk bisa lolos ke semifinal, Indonesia hanya perlu hasil imbang untuk mengakhiri babak penyisihan dengan senyuman. Untuk itu, Tan meminta tim untuk benar-benar fokus mengalahkan Indonesia.

Tan pun menyoroti kelebihan Indonesia soal kecepatan pemainnya. Untuk itu, dia sudah mengantisipasi serangan balik dari keunggulan transisi Garuda. "Transisi Indonesia sangat cepat dan kami juga harus fokus mengantisipasi transisi itu juga," kata Tan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement