Sabtu 18 Dec 2021 21:09 WIB

1.091 Rumah Terendam Banjir di Pesisir Selatan Sumbar

Sebanyak 10 kecamatan mengalami banjir dan longsor di Pesisir Selatan Sumbar.

Banjir dan longsor dilaporkan terjadi di 10 kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.
Foto: republika
Banjir dan longsor dilaporkan terjadi di 10 kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerima laporan sebanyak 1.091 rumah warga terendam banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) hingga satu meter di Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatra Barat. BNPB mencatat banjir terjadi sejak Jumat (17/12) sore.

Banjir dan longsor dilaporkan terjadi di 10 kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, di waktu tersebut. "Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Kamis (16/12) pukul 16.30 WIB yang menyebabkan beberapa sungai meluap antara lain Sungai Batang Tarusan, Sungai Batang Bayang, Sungai Batang Tapan, Sungai Palangai Ranah Pesisir, Sungai Batang Air Haji, Sungai Tapak, Sungai Batang Lengayang dan Sungai Batang Silaut," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu (18/12).

Baca Juga

Adapun 10 kecamatan yang terdampak adalah Kecamatan Koto XI Tarusan, Kecamatan Bayang, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang, Kecamatan Ranah Pesisir, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kecamatan Lunang dan Kecamatan Silaut. Selain merendam pemukiman warga, banjir dan longsor juga menyebabkan akses jalan nasional tertutup longsor di Bukit Pulai, Kecamatan Batang Kapas.

"Hingga saat ini jumlah korban yang mengungsi masih dalam pendataan, namun petugas telah mendata kebutuhan mendesak antara lain makanan siap saji, air mineral dan pakaian layak pakai," ujar Abdul.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk mendirikan dapur umum di Kecamatan XI Terusan. Selain itu bersama Dinas PU dibantu aparat setempat melakukan evakuasi dan pembersihan material longsor.

Sementara itu kondisi saat ini di lokasi kejadian, cuaca dilaporkan berawan. Pantauan ketinggian air mengalami penurunan hingga tersisa banjir setinggi 60-70 cm. Selain itu jalan nasional masih tertutup longsor dan masih dilakukan upaya pembersihan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui laman websitenya merilis peringatan dini waspada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat dapat disertai petir pada pagi hari di wilayah Pasaman Barat, Agam, Padang Panjang, Pesisir Selatan, Solok Selatan dan sekitarnya. Kemudian pada malam hari di wilayah Kepulauan Mentawai dan sekitarnya untuk hari Ahad(19/12).

BNPB mengimbau masyarakat dan perangkat daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bencana hidrometeorologi, terlebih puncak musim hujan masih baru akan terjadi pada Januari hingga Februari 2022.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement