Sabtu 18 Dec 2021 23:06 WIB

Ketika Laba-laba Ganggu Konferensi Pers Covid-19 Australia

Laba-laba merangkat ke kaki menteri kesehatan Negara Bagian Queensland.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Laba-laba, ilustrasi
Laba-laba, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Menteri Kesehatan Negara Bagian Queensland, Australia, Yvette D’Ath diganggu laba-laba saat menyampaikan konferensi pers mengenai pembatasan sosial pandemi virus Corona. Ia sedang berbicara pada wartawan tentang perlunya entitas bisnis mematuhi saran vaksin Covid-19.

Berdasarkan video yang diunggah Independent, Jumat (17/12) tiba-tiba kamera wartawan menyorot laba-laba yang sedang merangkak di kakinya. D’Ath menghentikan pemaparannya di tengah kalimat. "Oke, tolong seseorang ada yang bisa menyingkirkan laba-labanya?" kata D’Ath sambil mempertahankan ketenangannya.

Baca Juga

Kepala Petugas Medis Negara Bagian Queensland Dr John Gerrard melangkah untuk menyingkirkan laba-laba pemburu besar Australia yang dikenal huntsman. "Betapa terkendalinya laba-laba itu," kata D’Ath bergurau.

"Saya tidak suka huntsmans tapi akan lanjutkan dan berpura-pura tidak ada huntsmans di kaki saya saat ini dan membiar orang lain yang mengurusnya, tapi mohon beritahu saya bila ia mendekat ke wajah saya," katanya.

Akhirnya laba-laba itu berhasil disingkirkan dan kamera menunjukkan hewan tersebut merangkak ke tempat lain. Laba-laba itu sempat ditangkap di dekat podium konferensi pers. Setelah laba-laba disingkirkan, D’Ath melanjutkan penjelasannya.

"Ya, itu sebuah momen ya gak? Kami memiliki Covid dan kami memiliki huntsmans," candanya.

Ia kemudian membagikan video yang merekam kejadian tersebut dan mencantumkan pesan 'Perkembangan terbaru - tidak ada laba-laba yang terluka selama konferensi pers'. Di kolom komentar pengguna Twitter memuji menteri negara bagian itu.

"Ketenangan yang luar biasanya di bawah tekanan, sama dengan anda harus tetap tenang dalam mengarahkan pelayanan kesehatan selama masa sulit Covid, bagus untuk anda, terimakasih," tulis salah satu pengguna Twitter.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement