Ahad 19 Dec 2021 11:17 WIB

Tiga Jurus Ubah Tantangan Jadi Peluang Saat Pandemi ala Kadin

Dia mengajak para pengusaha untuk bersinergi demi pembangunan ekonomi nasional

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid (kiri) bersalaman tos dengan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kadin Bambang Soesatyo (kanan) saat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerjasama antara KPK dan Kadin di gedung KPK, Jakarta, Kamis (25/11/2021). Kerjasama KPK dengan Kadin tersebut merupakan upaya pencegahan korupsi kepada para pengusaha Indonesia yang selama ini menjadi obyek pungutan para oknum penyelenggara negara maupun aparat penegak hukum.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid (kiri) bersalaman tos dengan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kadin Bambang Soesatyo (kanan) saat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerjasama antara KPK dan Kadin di gedung KPK, Jakarta, Kamis (25/11/2021). Kerjasama KPK dengan Kadin tersebut merupakan upaya pencegahan korupsi kepada para pengusaha Indonesia yang selama ini menjadi obyek pungutan para oknum penyelenggara negara maupun aparat penegak hukum.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Arsyad Rasyid menjelaskan, tiga upaya yang bisa dilakukan untuk mengubah tantangan menjadi peluang pada era pandemi yaitu digitalisasi, inovasi dan kolaborasi.

"Digitalisasi ini telah dilakukan di dunia pendidikan dan bisnis. Kedua, sektor usaha yang bertahan hanya mereka yang melakukan inovasi. Dan ketiga kolaborasi, gotong royong antara sektor usaha dan pemerintah dalam menangani dampak Covid-19 baik itu di sektor kesehatan maupun ekonomi," kata dia di Jakarta, Ahad (19/12).

Dia mengajak para pengusaha untuk memanfaatkan peluang serta bersinergi dan bergotong-royong untuk memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi nasional. Jika  saling berkolaborasi, berinovasi, dan mampu memanfaatkan digitalisasi, Arsyad yakin ini akan mampu mengubah tantangan menjadi peluang.

Pernyataan Arsyad disampaikan saat penyelenggaraan Rakornas Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) di Jakarta.  Perhelatan ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan untuk melakukan evaluasi program kerja dan dilakukan enam bulan sebelum pelaksanaan Musyawarah Nasional I di Nusa Tenggara Barat.

Ketua Umum PP JAPNAS Bayu Priawan Djokosoetono meminta adanya sinergi diantara para pengusaha agar kegiatan ekonomi Indonesia dapat pulih dan bangkit."Pandemi Covid mengakibatkan tekanan bagi sektor usaha, meski di tahun 2022 kondisi perekonomian diperkirakan akan membaik. Namun untuk pulih diperlukan soliditas pelaku usaha dan sinergi antara pengusaha satu dengan yang lain," kata dia. 

Ia mengatakan tanda-tanda pemulihan ekonomi sudah mulai terlihat di triwulan III-2021 yang diperkirakan akan terus berlanjut melalui komitmen bersama antar pengusaha dengan pemangku kepentingan di Indonesia.Untuk itu, ia mengharapkan kinerja perekonomian pada 2022 bisa mencapai kisaran 5,3 persen seiring dengan mulai membaiknya aktivitas ekonomi maupun penanganan pandemi yang lebih memadai.

"Tahun 2022 diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai angka 5,3 persen. Prediksi ini cukup menggembirakan bagi sektor usaha. Artinya iklim usaha semakin membaik dan semakin positif," kata Bayu.

Ia juga memastikan sinergi antara pengusaha dengan pemerintah dapat mengatasi tantangan dalam bidang kesehatan serta sektor kesehatan yang sudah terjalin dengan erat selama pandemi Covid-19.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement