Ahad 19 Dec 2021 12:27 WIB

11 Ribu Orang Mengungsi karena Banjir di Malaysia

Hampir 4.000 orang di Selangor telah dievakuasi dari rumah mereka.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi banjir. Hujan lebat di Malaysia menyebabkan banjir parah yang membuat 11 ribu orang mengungsi, Sabtu (18/12) waktu setempat.
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Ilustrasi banjir. Hujan lebat di Malaysia menyebabkan banjir parah yang membuat 11 ribu orang mengungsi, Sabtu (18/12) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Hujan lebat di Malaysia menyebabkan banjir parah yang membuat 11 ribu orang mengungsi, Sabtu (18/12) waktu setempat. Banjir menutup puluhan jalan dan mengganggu sistem pelayaran.

Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakon mengatakan, lebih dari 66 ribu personel polisi, tentara, dan pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk menyelamatkan warga yang terdampar. Banyak warga kemudian diamankan ke tempat penampungan.

Baca Juga

"Suasana sedikit kacau sekarang di Selangor, di negara bagian lain, persiapan akan dilakukan lebih awal untuk musim hujan. Tapi di Selangor, ini terjadi hampir tiba-tiba," kata Ismail Sabri.

Dia mencatat hampir 4.000 orang hanya di negara bagian itu telah dievakuasi dari rumah mereka. Banjir di Malaysia biasa terjadi selama musim hujan antara Oktober dan Maret, khususnya di pantai timur negara itu. Namun hujan yang dimulai pada Jumat (17/12) pagi dan berlanjut hingga Sabtu (18/12) merupakan intensitas hujan terburuk di negara bagian barat Selangor. Seperti diketahui Selangor adalah wilayah terkaya dan terpadat di Malaysia di sekitar ibu kota Kuala Lumpur.

Sementara itu, pihak berwenang di pelabuhan terbesar Malaysia, Port Klang mengatakan, operasi pengiriman berbagai kebutuhan sangat terganggu karena banjir. Puluhan jalan raya dan jalan raya juga ditutup.

Video yang diunggah di media sosial menunjukkan sungai yang meluap, tanah longsor, dan mobil terendam di banyak ruas jalan yang kosong. Ashraf Noor Azam, seorang warga berusia 26 tahun dari distrik Selangor, Shah Alam, mengatakan dia tidak mengira situasinya akan begitu serius dan terpaksa meninggalkan mobilnya di sisi jalan raya.

"Setelah empat jam terdampar tanpa bantuan, dan banjir tidak kunjung membaik, kami memutuskan untuk berjalan di tengah banjir," katanya di Twitter disertai video yang menunjukkan tiga orang berjalan.

Menurut situs web banjir pemerintah Malaysia, delapan dari 16 negara bagian dan wilayah federal Malaysia mengalami tingkat air naik ke tingkat yang berbahaya pada Sabtu. Departemen Meteorologi mengeluarkan peringatan merah untuk hujan lebar di Selangor, Kuala Lumpur, dan beberapa negara bagian akan berlanjut hingga Ahad (19/12) waktu setempat.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement