Ahad 19 Dec 2021 17:04 WIB

Buka Muktamar Wahdah Islamiyah, Wapres Ingatkan Persatuan dan Pemberdayaan Umat

Persatua dan pemberdayaan umat diperlukan agar umat menjadi kuat.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agung Sasongko
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: Dok. BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan agar masyarakat tak perlu memperdebatkan kembali mengenai dasar negara. Sebab, kata dia, hubungan antara agama dan negara, Islam dan Pancasila sudah selesai sejak terbentuknya NKRI yang berdasarkan Pancasila.

“Masalah hubungan antara agama dan negara, Islam dan Pancasila sudah selesai sejak terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila. Dengan demikian, masalah tersebut kita tidak perlu diperdebatkan lagi,” kata Wapres Ma’ruf Amin saat membuka Muktamar Wahdah Islamiyah secara virtual pada Ahad (19/12), dikutip dari Sekretariat Wakil Presiden.

Baca Juga

Menurut dia, yang perlu dipikirkan kembali saat ini yakni bagaimana umat Islam sebagai mayoritas dapat menjaga persatuan (Himayatul Ummah) dan meningkatkan pemberdayaan (Taqwiyyatul Ummah) yang hingga saat ini masih dalam posisi yang lemah.

Wapres menilai, untuk menjaga persatuan umat maka perlu menghindarkan umat Islam dari pemikiran yang menyimpang (Al afkaarul munharifah) yakni melalui cara-cara yang santun dan damai sesuai prinsip ajaran Islam wasathiyah. Sedangkan, pemberdayaan umat diperlukan agar umat menjadi kuat, baik dari segi pendidikan maupun ekonomi.

“Salah satu upaya yang harus kita lakukan adalah memperbanyak para pengusaha umat dengan membangun pusat-pusat inkubasi di berbagai daerah dan menaik-kelaskan para pengusaha mikro dan kecil. Dan kita semua tahu bahwa para Da’i disamping sebagai pendakwah juga mereka para pedagang,” ujar Ma’ruf.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement