Ahad 19 Dec 2021 20:27 WIB

Pemprov DIY Pertimbangkan Buka Sentra Vaksinasi Anak

Ada perbedaan data anak yang akan divaksinasi antara Disdikpora DIY dengan Kemenkes.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas medis melakukan pemeriksaan kesehatan peserta vaksinasi COVID-19 untuk pelajar usia 6-11 tahun di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Plreret, Bantul, D.I Yogyakarta, Jumat (17/12/2021). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul mulai melaksanakan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Petugas medis melakukan pemeriksaan kesehatan peserta vaksinasi COVID-19 untuk pelajar usia 6-11 tahun di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Plreret, Bantul, D.I Yogyakarta, Jumat (17/12/2021). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul mulai melaksanakan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Vaksinasi anak usia 6-1 tahun di DIY sudah mulai dilakukan pekan ini. Bahkan, Pemda DIY bersama Pemkot Kota Yogyakarta sudah menggelar kick off vaksinasi anak dengan sasaran 1.300 anak usia 6-11 tahun, Sabtu (18/12).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Pembayun Setyaningastutie mengatakan, pihaknya mempertimbangkan untuk membuka sentra vaksinasi anak. Hal ini dilakukan dalam rangka percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

Baca Juga

Meskipun, saat ini sentra-sentra vaksinasi juga masih terus diaktifkan untuk vaksinasi bagi masyarakat umum. "Sentra vaksin kita tetap buka, nanti kita lihat untuk yang anak-anak. Kalau dibutuhkan (sentra vaksin untuk anak-anak), kita buka," kata Pembayun.

Setelah kick off digelar, pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun akan berjalan di sekolah-sekolah di DIY. Jika pelaksanaannya sudah cukup dilakukan di sekolah, kata Pembayun, maka pihaknya tidak perlu untuk membuka sentra vaksinasi khusus untuk vaksinasi anak.

"Kalau sudah cukup dilakukan di sekolah dan puskesmas, kita support saja," ujarnya.

Vaksinasi ini dilakukan di sekolah yang diintegrasikan dengan imunisasi rutin yang sudah dilakukan di sekolah yakni Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Dengan begitu, percepatan vaksinasi anak pun dapat diwujudkan mengingat secara keseluruhan capaian vaksinasi di DIY juga sudah di atas 95 persen.

"Bersamaan dengan BIAS supaya sekolah juga tidak bolak balik didatangi petugas Jadi kelas satu dan dua SD yang mendapatkan program (BIAS) tetap mendapatkan, kelas tiga dan empat tidak mendapatkan imunisasi program bisa mendapatkan vaksin Covid-19, kelas lima dan enam yang mendapatkan program imunisasi HPV juga bisa berjalan seiringan," tambah Pembayun.

Dari kick off vaksinasi yang sudah berjalan, Pembayun menuturkan tidak ada anak yang menolak untuk divaksin. Ada beberapa anak yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), namun dengan gejala ringan.

"Ada kejadian satu atau dua orang KIPI tapi itu termasuk ringan," ujarnya.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, total anak usia 6-11 tahun yang akan divaksinasi di DIY mencapai lebih dari 264 ribu anak. Namun, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), anak usia 6-11 tahun yang disasar untuk vaksinasi mencapai 333 ribu anak.

Perbedaan data ini, katanya, dikarenakan data yang ada di Kemenkes termasuk anak yang baru saja masuk usia 12 tahun. "Yang di bawah 12 tahun mungkin (saat ini) sudah tidak masuk kategori 11 tahun, tapi sudah masuk 12 tahun, makanya datanya berbeda," jelas Pembayun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement