REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada kalangan anak muda, apalagi di wilayah perkotaan, ternak lele lekat dengan stereotip-stereotip yang buruk, seperti bau, kotor, hingga anggapan bahwa makanan sehari-hari ikan lele adalah kotoran manusia.
Meskipun di beberapa tempat metode tersebut masih digunakan, nyatanya tidak semua peternak lele melakukan hal yang semacam itu. Misalnya Julakan, sebuah bisnis yang menyediakan paket berbisnis ikan lele, memiliki misi untuk mengubah stigma buruk tersebut.
"Saat ini memang budidaya ataupun ikan lele itu sendiri masih lekat stigma buruk. Banyak orang melihat budidaya lele tidak bersih, padahal sebenarnya itu bisa diatasi dengan model peternakan yang modern. Kami di Julakan ingin mengubah cara pandang ini, agar orang-orang tidak terbebani lagi dengan stigma buruk tersebut," ujar Founder Julakan, M. Gandara dalam rilisnya, Ahad (19/12).
Julakan merupakan startup di bidang budidaya yang didirikan lima anak muda bernama M. Gandara, Kevin Ryan Hadi, Sana Ariga, Dea Lutfianto, adila raifabri sejak awal tahun 2021.
Mereka menganggap, untuk meningkatkan minat penduduk di perkotaan untuk menjadi peternak maupun pengusaha ikan lele, diperlukan strategi branding yang tepat dan juga edukasi yang memadai mengenai metode pembesaran yang lebih modern.
Tipe kolam dengan central drainage serta pemberian berbagai macam suplemen pada pakan dapat mengurangi bau pada air kolam, mempercepat pertumbuhan, meminimalisir kematian, serta meningkatkan kualitas hasil produksi itu sendiri.
Selain metode budidaya, Julakan juga mempertimbangkan desain dan fasilitas lain untuk kenyamanan dan kemudahan pebisnis julakan, atau disebut Teman Julakan, walaupun budidaya dilakukan di teras rumah.
Pengalaman berbudidaya yang terbilang cukup baru ini dibagikan mereka melalui akun instagram @julakan.id dalam bentuk reels, yang kemudian menarik perhatian lebih dari 2 juta viewers.
Kesempatan untuk mengembangkan usaha di bidang perikanan, terutama pada komoditas ikan lele, sangat besar mengingat adanya gap yang cukup besar antara ketersediaan dengan permintaan pasar.
Founder Julakan M. Gandara Ichsan, ingin menegaskan budidaya ikan lele bukan lagi menjadi hal yang kuno, apalagi sampai dianggap memalukan. “Menurut saya budidaya ikan lele itu seharusnya bisa dilakukan oleh siapa aja. Tidak terbatas usia, fasilitas, lokasi, atau apapun. Asal ada kemauan belajar dan keberanian buat mulai, semua pasti bisa”, ujar dia.
Selain paket lengkap berisi peralatan dan bibit untuk memulai bisnis di rumah, Julakan juga memberikan modul e-learning mengenai langkah-langkah budidaya dalam bentuk video dan handbook.
Beberapa sesi sharing dan konsultasi juga diadakan di tiga bulan pertama, dengan tujuan mengembangkan para Teman Julakan menjadi pengusaha ikan lele yang mandiri dan sukses.