REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Forum Ijtima Ulama dan Pemuda lslam Indonesia (PII) Arif Fahrudin menanggapi tudingan rekayasa dukungan Ijtima Ulama untuk Sandiaga Uno. Menurutnya, dukungan tersebut murni aspirasi keumatan.
"Saya tidak paham dengan pernyataan rekayasa. Ini benar-benar aspirasi keumatan pimpinan para ulama, kyai dan pemuda Islam," kata Arif Fahrudin dalam keterangan, Ahad (19/12).
Arif mengatakan, sudah hal biasa jika para ulama dan pemuda islam membicarakan berbagai hal kebangsaan. Dia melanjutkan, salah satunya terkait dukungan Ijtima Ulama untuk Sandiaga Uno yang dinilai menjadi pandangan terbaik.
Menurutnya, Sandiaga dipilih karena mewakili sosok milenial yang bijaksana, tidak memiliki masalah keagamaan, terbuka dengan para ulama hingga santri. Dia mengatakan, mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu juga dinilai juga memiliki pengalaman politik yang cukup.
"Sandiaga selama ini terbuka dengan para ulama dan santri. Programnya pun menyasar para santri. Itu yang membuat ulama dan pemuda islam menilai Sandiaga bisa diterima semua kalangan," katanya.
Arif menjelaskan, aspirasi ulama untuk mendukung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu saat ini sudah dilaksanakan di dua provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat. Dia menilai ke depannya bisa saja aspirasi tersebut berkembang ke seluruh Indonesia.
"Barangkali animo dan kontribusi pemikiran kyai serta pemuda Islam bisa saja se-Indonesia. Kita lihat saja perkembangan aspirasinya," katanya.
Untuk diketahui, Forum Ijtima Ulama dan PII mendeklarasikan dukungan kepada Sandiaga untuk maju menjadi Calon Presiden (Capres) pada 2024. Dukungan tersebut sudah digelar di dua provinsi yaitu DKI Jakarta dan Jawa Barat.