Senin 20 Dec 2021 04:22 WIB

Ganjar Dorong Kagama untuk Terus Hadirkan Manfaat Bagi Bangsa

Ia menekankan pentingnya ketahanan pangan.

Rakernas Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).
Foto: Dok. Kag
Rakernas Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan apresiasi kepada anggota dan pengurus Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) yang turut membantu warga yang terdampak bencana Erupsi Semeru. “Kagama bekerja sama dengan unit Deru UGM, didukung relawan mahasiswa dari beragam Unit Kegiatan Kemahasiswaan, telah melakukan sesuatu yang bisa kita lakukan secara cepat, dan akan terus kita usahakan yang kita bisa sesuaikan dengan kondisi di lapangan,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Kagama itu, dikutip dari Antara, Ahad (20/12).

Pada kesempatan tersebut, Ganjar juga menyampaikan soal perhelatan rapat kerja nasional Kagama yang dihadiri seluruh tingkatan. Termasuk, dihadiri Pengurus Kagama Cabang Luar Negeri.

Baca Juga

“Kami menggelar rakernas ini dalam keadaan bangsa kita masih berduka. Saudara-saudara kita di Lumajang terdampak letusan Gunung Semeru. Tercatat 46 warga meninggal dan 9.374 orang mengungsi. Gempa magnitude 7,4 di utara Flores, NTT, 346 rumah rusak dan 770 warga mengungsi,” ujar dia.

Rakernas ini, kata dia, merupakan momen pulang ke Yogyakarta dan ke kampus UGM. Momen ini juga untuk menyegarkan pikiran, konsolidasi organisasi, serta menyiangi semangat berbakti melalui Kagama. Harapannya, menurut Ganjar, Kagama dapat terus bertumbuh membangun kekompakan, kesolidan, dan lebih efektif dalam berkarya.

Ganjar mengungkapkan rasa haru saat Komunitas Kagama Lari untuk Berbagi menyerahkan bantuan untuk korban bencana letusan Gunung Semeru sebesar Rp428 juta. Penyerahan bantuan diserahkan secara simbolis dilakukan perwakilan pelari yang telah menyelesaikan lari sejauh 72 km kepada Sekretaris Jenderal PP Kagama, Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana.

Dalam kesempatan itu Ganjar juga meminta warga Kagama untuk tetap waspada akan varian baru Covid-19 Omicron dengan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ia juga meminta agar momentum pandemi ini dapat digunakan untuk menata kembali laku kehidupan.

Beberapa di antaranya adalah dengan tidak bergantung pada impor, membangun ketahanan pangan dengan diversifikasi ekonomi, serta menjaga lingkungan mewujudkan ekonomi hijau dan ekonomi biru.

“Jangan semuanya impor-impor, kita harus mulai percaya dengan kemampuan bangsa kita sendiri. Di bidang teknologi kesehatan dan kedokteran, dan di bidang kehidupan kita yang lain,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya ketahanan pangan. Menurut dia, pangan adalah sumber kehidupan. Maka, diversifikasi ekonomi harus dilakukan sebagai upaya untuk menghindari ketergantungan hanya pada satu sektor.

“Jangan lupa menjaga lingkungan, pangan butuh air. Tidak ada pangan tanpa air, karena itu air harus kita jaga dan kita kelola,” kata dia. 

“Air tidak mungkin ada tanpa hutan. Hutan harus kita jaga, jangan dirusak. Mata air kita jaga, danau kita jaga. Semuanya akan memberikan kehidupan bagi kita, memberikan manfaat, ekonomi konservasi. ekonomi hijau, dan ekonomi biru,” ujarnya menambahkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement