REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Di dunia medis, myopia diketahui merupakan gangguan pada mata yang menyebabkan seseorang tidak mampu melihat benda dalam jarak jauh dengan jelas. Saat ini myopia menjadi perhatian serius sebagai fenomena di dunia terlebih dengan penggunaan perangkat digital selama pandemi Covid-19.
"Berbagai penelitian secara konsisten menunjukkan angka kejadian terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun," ujar Deputy CEO Kasoem Group, Trista Mutia Kasoem, dalam keterangannya, Ahad (19/12).
Ia mengungkapkan, Indonesia merupakan daerah dengan angka lonjakan myopia yang signifikan. Data Oftalmologi Komunitas (Ofkom) FKKMK UGM pada 312 anak, 41 persen mengalami myopia dan 21 persen mengalami gangguan refraksi berat.
Ia mengatakan, penelitian Holden pada tahun 2016 menyebutkan prevalensi myopia di dunia saat ini adalah 28 persen penduduk dunia atau sekitar 2 miliar. Diperkirakan pada tahun 2050 mencapai 50 persen atau sekitar lima miliar.
Ia pun mengatakan, hadirnya Kasoem Vision Care di Kota Cianjur memberikan harapan agar masyarakat dapat mendapatkan pemeriksaan mata dan solusi yang tepat untuk masalah penglihatan.
"Ini salah satu alasan kenapa kami memilih membuka outlet di Citimall Cianjur 2 yang mana kami ingin memudahkan masyarakat dari berbagai usia untuk dapat melakukan pemeriksaan atau deteksi dini terhadap kesehatan mata mereka sambil berbelanja atau jalan-jalan di Mall", ujar Trista.
"Kami konsisten dengan value perusahaan yaitu HELP, untuk membantu masyarakat yg membutuhkan dengan mengadakan kegiatan CSR berupa pembagian kacamata dan pemeriksaan gratis kepada pengemudi ojek online di wilayah Cianjur,“ kata dia menambahkan.