REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Otoritas Kesehatan Masyarakat (Weqaya) Arab Saudi mendesak warganya menghindari perjalanan yang tidak perlu ke luar negeri. Desakan ini dilakukan di tengah meningkatnya kasus Covid-19 dan varian baru omicron.
“Weqaya merekomendasikan untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu ke luar Kerajaan Arab Saudi, terutama ke negara-negara berisiko tinggi, mengingat peningkatan yang signifikan jumlah kasus Covid-19, munculnya omicron dan penyebaran cepat di banyak negara,” kata Weqaya dilansir dari Alarabiya, Senin (20/12).
Waqeya juga menyarankan, pelancong yang datang dari luar Kerajaan, baik warga negara atau penduduk yang divaksinasi dan tidak divaksinasi menghindari kontak sosial setidaknya selama lima hari. Mereka yang memiliki gejala pernapasan atau demam harus menjalani tes PCR.
Waqeya mengimbau semua pelancong yang datang mematuhi langkah-langkah pencegahan, termasuk mengenakan masker, menghindari keramaian dan tempat umum, serta membersihkan tangan dan menghindari jabat tangan.
Weqaya juga mendesak orang-orang untuk mengambil dua dosis vaksin yang disetujui dan mengambil dosis booster jika diizinkan.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi pada Sabtu (18/12) mengumumkan, 116 infeksi Covid-19 baru dikonfirmasi dalam periode 24 jam. Sementara itu, 96 orang yang sebelumnya dinyatakan positif telah sembuh.
Kementerian menambahkan, jumlah kasus kritis di Kerajaan telah mencapai 34 orang. Sedangkan kasus kematian mencapai 8.861.
Arab Saudi sejauh ini mendeteksi 550.738 total infeksi sejak awal pandemi, sementara mereka yang telah sembuh mencapai 539.981 orang.