Senin 20 Dec 2021 11:57 WIB

Sekelumit Perjuangan Tita Jadi Wisudawan Terbaik Universitas BSI Pontianak

Wisudawan terbaik BSI Pontianak Tita menyebut usaha tidak akan khianati hasil

 Tita Moladia berhasil menjadi salah satu wisudawan terbaik pada pelaksanaan wisuda Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pontianak ke-13, yang digelar secara offline yang bertempat di Qubu Resort, Kubu Raya, dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Selain itu, prosesi wisuda ini juga disiarkan secara online, melalui instagram @ubsi_pontianak dan youtube BSITVOfficialChannel, Kamis (16/12).
Foto: UBSI
Tita Moladia berhasil menjadi salah satu wisudawan terbaik pada pelaksanaan wisuda Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pontianak ke-13, yang digelar secara offline yang bertempat di Qubu Resort, Kubu Raya, dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Selain itu, prosesi wisuda ini juga disiarkan secara online, melalui instagram @ubsi_pontianak dan youtube BSITVOfficialChannel, Kamis (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Tita Moladia berhasil menjadi salah satu wisudawan terbaik pada pelaksanaan wisuda Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pontianak ke-13, yang digelar secara offline yang bertempat di Qubu Resort, Kubu Raya, dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Selain itu, prosesi wisuda ini juga disiarkan secara online, melalui instagram @ubsi_pontianak dan youtube BSITVOfficialChannel, Kamis (16/12). 

Tita yang merupakan mahasiswa dari Program Studi (prodi) Sistem Informasi Akuntansi (SIA), berhasil meraih predikat cum laude dengan IPK 3,92 saat wisuda. Ketertarikan pada dunia IT (Information Technology) membuatnya bercita-cita menjadi seorang data analyst.

Baca Juga

Ia mengaku sangat bersyukur telah berkuliah di Universitas BSI kampus Pontianak. Selama tiga semester, merasakan perkuliahan tatap muka, tiga semesternya lagi harus merasakan kuliah secara daring akibat pandemi Covid-19. Namun, perkuliahan daring di Universitas BSI sudah baik dengan menggunakan aplikasi MyBest.

“Setelah memasuki pandemi dan kuliah dilakukan secara online, saya terkesan dengan kecanggihan Universitas BSI. Fasilitas pembelajaran dan media informasinya juga lengkap dan update. Mulai dari aplikasi untuk mahasiswa, aplikasi e-learningnya, web SIAKAD (Sistem Informasi Akademik) sampai aplikasi untuk melakukan pembayaran kuliah. Saat teman saya yang berkuliah di kampus lain mengeluh karena sulitnya pembelajaran secara online dan penyebaran informasi yang kurang lengkap, saya berpikir, untung berkuliah di Universitas BSI,” ujar Tita dalam keterangan pers, Jumat (17/12). 

Anak dari pasangan Kartono dan Reni Fariyanti ini mengatakan, ia masih merasa tidak menyangka bisa menjadi lulusan terbaik. Ia berpikir, apakah dirinya layak dengan sebutan wisudawan terbaik, karena menurutnya dia tidak sebaik itu.

Dari segi nilai dan teori memang terbilang bagus, namun dalam praktik dirinya masih harus banyak belajar lagi meskipun ada sedikit tekanan. Akan tetapi Tita membuktikan bahwa hasil tidak akan mengkhianati orang yang serius berusaha. 

“Sesulit apapun tugasnya, berapa lama deadline-nya harus tetap dikerjakan karena kalau bicara soal nilai datangnya dari situ. Selama mengerjakan tugas-tugas ataupun belajar untuk persiapan UTS/UAS, saya sebisa mungkin dalam keadaan santai dan rileks. Sebelum memulai belajar, saya harus dalam keadaan rileks dan tidak merasa tertekan mengerjakan tugas atau menghadapi UTS/UAS. Untuk metode agar saya bisa mengingat apa yang saya pelajari, saya mencatat ulang semua materi dari slide yang diajarkan,” imbuh gadis cantik kelahiran Sambas ini. 

Sembari menunggu momen wisuda, Tita aktif mengikuti bootcamp yang diselenggarakan oleh berbagai vendor, salah satunya dari Niomic Tech Education Bootcamp Pemrograman Intensif. Lewat bootcamp ini, ia mempelajari banyak materi pemrograman seperti HTML, CSS, Command Line, Git & Github, Javascript, Database dan masih banyak lagi materi lainnya yang berhubungan dengan pemrograman. Selain diberikan materi-materi, ada juga tugas dan studi kasus yang diberikan setelah pengenalan materi. 

"Haus akan ilmu, membuat saya ingin mempelajari bahasa pemrograman lebih banyak lagi dan tidak hanya di perkuliahan saja. Sehingga membuat saya mencari-cari web di google dan media sosial untuk belajar pemrograman. Menurut saya, ilmu yang didapat tentang pemrograman selama kuliah masih kurang. Jangan suka menunda-nunda, entah itu tugas maupun kesempatan untuk belajar, karena hari esok akan tetap ada. Tapi hari ini jangan sampai menjadi hari yang sia-sia," ungkap Tita. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement