REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Inggris melaporkan lebih dari 12 ribu kasus varian baru Covid-19, Omicron dalam sehari, Ahad (19/12) waktu setempat. Kasus menyebar cepat mendekati musim liburan dan Natal.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan tercatat tambahan 12.133 kasus Omicron yang dikonfirmasi selama 24 jam terakhir. Angka ini menjadikan jumlah total kasus yang dikonfirmasi menjadi 37.101 kasus.
Profesor psikologi sosial di Universitas St Andrews dan anggota Kelompok Penasehat Ilmiah untuk Keadaan Darurat (Sage), Stephen Reicher, mengatakan jelas rencana B tidak akan cukup untuk menghentikan jumlah kasus yang melonjak.
Menurutnya sekarang adalah waktu untuk bertindak, yakni dengan rencana lockdown untuk memutus rantai penyebaran selama dua pekan setelah Natal. "Satu-satunya cara yang benar-benar, atau setidaknya cara paling efektif, kita dapat memiliki efek langsung adalah dengan mengurangi jumlah kontak yang kita miliki. Dalam banyak hal, cara paling efektif untuk mengurangi kontak adalah dengan memiliki pemutus arus," ujarnya dikutip laman The Guardian, Senin (20/12).
"Masalahnya adalah setelah Natal mungkin sudah terlambat. Mungkin saat itu kita akan mengalami lonjakan infeksi yang sangat besar dengan semua dampak pada masyarakat," ujarnya menambahkan.
Wali kota London Sadiq Khan mendeklarasikan 'insiden besar' terkait penyebaran Covid-19 varian Omicron di ibu kota Inggris, London pada Sabtu (18/12) waktu setempat. Langkah ini dilakukan dalam upaya mengurangi beban sistem kesehatan yang kewalahan menangani wabah Omicron yang begitu cepat menyebar di London.
Insiden besar didefinisikan sebagai peristiwa dengan konsekuensi serius yang membutuhkan aturan spesial untuk diimplementasikan. Aturan bertujuan membantu pemerintah agar mengurangi gangguan layanan di kota.
Kasus Omicron di Inggris melonjak tajam menjadi hampir 38 ribu, sementara jumlah total kematian yang dilaporkan di antara orang-orang yang mengidapnya sejauh ini naik menjadi tujuh. Sementara itu, 90.418 kasus Covid harian dilaporkan di seluruh Inggris pada Sabtu, setelah beberapa hari mencapai rekor tertinggi.