UGM Kukuhkan Komitmen Masuki Era Kenormalan Baru
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Kampus UGM Yogyakarta. | Foto: Wahyu Suryana.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) memperingati Dies Natalis ke-72. Dies yang masih diperingati di tengah pandemi Covid-19 ini menjadi refleksi dan penegasan kembali komitmen UGM untuk mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan.
Rektor UGM, Prof Panut menilai, sebagai pelopor perguruan tinggi nasional UGM harus menjadi institusi yang memimpin, terdepan dan berinisiatif untuk memberi manfaat. Ia melihat, UGM dan Indonesia kini hadapi tantangan lintas sektoral.
Bahkan, kata Panut, tantangan fundamental untuk menjamin keberlanjutan bangsa Indonesia dan masyarakat dunia. Salah satunya disrupsi di segala bidang oleh kemunculan revolusi industri yang dipercepat oleh adanya pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung dua tahun ini masih dianggap menjadi tantangan terbesar. Ketika memasuki era pandemi Covid-19, dibutuhkan proses adaptasi baru yang cepat dan tepat karena belum pernah ada pedoman sebelumnya.
"UGM harus mampu menjalani dan memimpin perubahan dengan tetap mengukuhkan jati diri dan mengukuhkan komitmen berkontribusi untuk kemanusiaan dan pembangunan bangsa memasuki era kenormalan berikutnya," kata Panut di Grha Sabha Pramana, Senin (20/12).
Hal itu disampaikan dalam Rapat Terbuka UGM, puncak peringatan Dies Natalis ke-72 UGM. Ia menekankan, sesuai mandat operasional selalu adaptif, UGM berkomitmen memperbarui diri dan mengembangkan diri terhadap the emerging higher education.
UGM, lanjut Panut, berusaha beradaptasi dan bermigrasi kepada cara-cara baru dengan memanfaatkan hasil-hasil teknologi pada era Revolusi Industri 4.0 ini. Sehingga, UGM mampu bekerja lebih efektif, lebih efisien dan lebih produktif.
Memasuki 72 tahun, UGM berusaha membangun sinergi internal dan eksternal, bersama pemerintah dan semua lapisan masyarakat memberi pendidikan unggul ke mahasiswa. Melanjutkan dharma penelitian dan pengabdian mewujudkan kesejahteraan masyarakat
"Serta, kemajuan dan kedaulatan Indonesia," ujar Panut.
Pada kesempatan ini, turut diserahkan Anugerah UGM ke Prof Adhi Susanto atas jasanya kembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Adhi yang merupakan Guru Besar Teknik Elektro dikenal sebagai pencipta gamelan elektronik, Gameltron.
"Ini merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan. Saya berharap semua yang ada di sini, banyak hal-hal yang dikembangkan, dimulai dan diteruskan demi kejayaan Universitas Gadjah Mada," kata Adhi, usai menerima penghargaan.
Ketua Majelis Wali Amanat UGM, Prof Pratikno, mengajak UGM dan seluruh pihak untuk bersama-sama membangun Indonesia untuk mampu bersaing di kancah dunia. Indonesia harus bisa terus bergerak maju, meskipun dalam kondisi yang sulit.
Hal itu dilakukan demi meraih momentum untuk bertransformasi pasca pandemi. Pratikno menambahkan, kita semua harus mengambil momentum ini untuk membangun Indonesia karena inovasi, cara-cara baru, kerja keras, tidak boleh berhenti.
"Dirgahayu Universitas Gadjah Mada, dirgahayu negeri Pancasila, dirgahayu NKRI tercinta," ujar Pratikno.