In Picture: Produksi Souvenir Pernikahan Kembali Menggeliat
Rep: Syaiful Arif/ Red: Yogi Ardhi
Pekerja mengerjakan proses finishing kerajinan suvenir pernikahan tempat sabun di Desa Banjardowo, Jombang, Jawa Timur, Senin (20/12/2021). Kerajinan suvenir pernikahan berbahan resin tersebut sempat terpuruk karena sepinya pesanan akibat adanya larangan menggelar pesta pernikahan, namun sejak dua bulan ini mulai bangkit kembali. Dalam sehari industri rumahan itu saat ini mampu memproduksi sekitar 360 buah suvernir dengan delapan orang pekerja yang dijual mulai Rp 5 ribu hingga ratusan ribu per biji. | Foto: Antara/Syaiful Arif
Pekerja perempuan mencetak kerajinan suvenir pernikahan berbahan resin di Desa Banjardowo, Jombang, Jawa Timur, Senin (20/12/2021). Kerajinan suvenir pernikahan berbahan resin tersebut sempat terpuruk karena sepinya pesanan akibat adanya larangan menggelar pesta pernikahan, namun sejak dua bulan ini mulai bangkit kembali. Dalam sehari industri rumahan itu saat ini mampu memproduksi sekitar 360 buah suvernir dengan delapan orang pekerja yang dijual mulai Rp5 ribu hingga ratusan ribu per biji. | Foto: ANTARA/Syaiful Arif
REPUBLIKA.CO.ID, Pekerja mengerjakan proses finishing kerajinan suvenir pernikahan tempat sabun di Desa Banjardowo, Jombang, Jawa Timur, Senin (20/12/2021).
Kerajinan suvenir pernikahan berbahan resin tersebut sempat terpuruk karena sepinya pesanan akibat adanya larangan menggelar pesta pernikahan, namun sejak dua bulan ini mulai bangkit kembali.
Dalam sehari industri rumahan itu saat ini mampu memproduksi sekitar 360 buah suvernir dengan delapan orang pekerja yang dijual mulai Rp 5 ribu hingga ratusan ribu per biji.