REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Pemenang pemilihan presiden Cile Gabriel Boric langsung berhadapan dengan janji-janji perubahan yang diberikan kepada warga. Sosok sayap kiri ini banyak memberikan harapan untuk membawa perubahan dalam kesetaraan dan perombakan model ekonomi negara itu.
Di pusat kota Santiago, para pendukung bersorak, berpelukan, dan mengibarkan bendera dengan gambar Boric. Terlihat pula bendera pelangi kelompok LGBT yang telah mendukung kebijakan inklusif sosialnya serta rencana untuk merombak model ekonomi Cile yang berorientasi pasar.
"Kita berhasil!" ujar Paola Fernandez yang berusia 39 tahun berkata sambil menangis memeluk putrinya karena bahagia menyambut kebijakan progresif Boric.
Dengan lebih dari 99 persen suara telah dihitung, Boric yang memimpin koalisi sayap kiri memperoleh 55,86 persen suara. Sedangkan tokoh dari sayap kanan Jose Antonio Kast mengantongi 44,14 persen dan mengakui kekalahannya.
Penjahit bernama Lucrecia Cornejo mendukung janji Boric untuk memperbaiki ketidaksetaraan dalam pendidikan, pensiun, dan perawatan kesehatan. "Saya ingin kesetaraan, agar kita tidak seperti yang mereka sebut kita, 'yang rusak', lebih adil dalam pendidikan, kesehatan dan gaji. Saya ingin perubahan yang nyata," ujarnya.
Profesor di Chili University Miguel Angel Lopez mengatakan Boric menghadapi periode yang kompleks di depan dan harus bernegosiasi dengan oposisi. Kongres terpecah di mana tidak ada pihak yang memiliki mayoritas.
"Dia sekarang harus membuat pidato yang kuat di mana dia mencoba untuk mengakhiri ketidakpastian. Banyak yang akan bergantung pada itu dan pada penunjukan dan keputusannya. Investor internasional akan sangat memperhatikan ini," ujar Lopez.
Pemilihan itu adalah yang paling memecah belah bangsa dalam beberapa dekade, dengan dua kandidat menawarkan visi masa depan yang sangat berbeda. Kast menjalankan kampanye hukum dan ketertiban dan merupakan pembela mantan diktator Augusto Pinochet.
Kedua kandidat berasal dari luar arus utama politik sentris yang telah memerintah Cile sejak kembalinya demokrasi pada 1990 setelah kediktatoran militer Pinochet. Keduanya memoderasi posisi mereka dalam beberapa pekan terakhir untuk memenangkan pemilih sentris.
Pendukung Boric mengatakan kepemimpinan presiden kali ini akan merombak model ekonomi negara yang sudah ada sejak Pinochet. Upaya ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. "Kita dapat menutup bab tentang model gelap, merusak, dan kasar yang menguntungkan minoritas kecil," kata pengusaha Jorge Valdivia yang merupakan pendukung Boric.