Selasa 21 Dec 2021 05:29 WIB

Tahun Ini, China Pecahkan Rekor Peluncuran Luar Angkasa

China tahun ini melakukan peluncuran 50 kali ke orbit.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Pesawat ruang angkasa China generasi terbaru.
Foto: cctv
Pesawat ruang angkasa China generasi terbaru.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Tahun 2021 menjadi tahun sibuk bagi lembaga antariksa China. China pada tahun ini memecahkan rekor untuk aktivitas peluncuran ke luar angkasa. Pekan lalu, China kembali meluncurkan satelit ke orbit.

Peluncuran pada Senin (13/12) adalah yang ke-50 pada 2021 . Kali ini, China mengirim satelit relai data terbaru ke orbit untuk mendukung stasiun ruang angkasa dan misi awak. 

Baca Juga

Sebuah roket Long March 3B lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di barat daya China pukul 12.09 waktu setempat. Peluncuran tersebut berhasil mengirim satelit Tianlian 2. 

Orbit geostasioner satelit pada ketinggian 22.236 mil akan menyamai rotasi Bumi dan tampak tetap di langit. Nantinya, di sana akan terdapat satelit Tianlian 2 dan lima satelit Tianlian generasi pertama untuk menyediakan relai data stasiun ruang angkasa Tiangong China, misi kru Shenzhou dan pesawat ruang angkasa lain. Diketahui, saat ini China sedang dalam proses membangun stasiun ruang angkasa sendiri.

Satelit membuat komunikasi yang dilakukan pada waktu bersamaan atau real time termasuk video dan modul stasiun ruang angkasa Tianhe. Saat ini ada tiga astronot Shenzhou 13 tinggal dan bekerja. Para astronot menjadi tuan rumah kelas sains langsung di orbit pekan lalu untuk mendemonstrasikan eksperimen gayaberat mikro kepada anak-anak sekolah di seluruh China.

Peluncuran tersebut merupakan peluncuran roket Long March ke-401 China, 51 tahun setelah Long March 1 meluncurkan satelit pertama China pada 24 April 1970. Itu terjadi hanya tiga hari setelah peluncuran Long March ke-400 China.

Roket Long March 4B yang lebih kecil mengirim sepasang satelit rahasia Shijian-6 ke orbit dari Jiuquan di Gurun Gobi. Media pemerintah melaporkan satelit berfungsi untuk lingkungan luar angkasa dan uji verifikasi teknologi. Sementara SpaceNews melaporkan satelit dapat dirancang untuk intelijen sinyal atau tujuan intelijen elektronik.

Industri luar angkasa China merayakan peluncuran bersejarah tersebut dengan menyatakan percepatan dalam tingkat peluncuran dan peningkatan kemampuan peluncuran dalam beberapa tahun terakhir. China butuh 37 tahun untuk meluncurkan 100 roket Long March dan berhasil mencapai tonggak sejarah pada tahun 2007.

 

photo
China membangun stasiun luar angkasa sendiri. - (republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement