REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatra Barat meminta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk lebih kreatif dalam mengembangkan usaha agar tidak hanya fokus dalam bidang pariwisata.
"Kembangkan BUMDes itu sesuai dengan potensi desanya. Kalau desanya potensinya pertanian buatlah usaha berbasis pertanian, begitu juga kerajinan. Jadi jangan sama," kata Wali Kota Pariaman, Genius Umar di Pariaman, Sumbar, Senin (20/12).
Ia mengatakan, Pariaman lebih terkenal menjadi kota wisata, tapi kota tersebut juga memiliki potensi lainnya yang tidak kalah dengan pariwisata, di antaranya pertanian, peternakan, dan jasa. Menurut dia, jika BUMDes di Pariaman memiliki jenis usaha yang sama, maka usaha tersebut tidak akan berjalan, padahal dana yang dikucurkan untuk membuat usaha itu besar.
Selain itu, ia mengingatkan perlunya pelatihan untuk pengurus BUMDes di Kota Pariaman agar dapat mengelola usahanya dengan baik sehingga nantinya dapat berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat. "Saya minta manajemen dan pengurus BUMDes harus ditingkatkan melalui pelatihan," kata dia.
Saat ini, di Pariaman terdapat 44 BUMDes dari 55 desa yang ada di daerah itu. Namun dari 44 BUMDes yang telah terbentuk tersebut, belum semuanya beroperasi dengan baik. "Yang belum berjalan dengan baik ini diperlukan pembinaan khusus dari organisasi perangkat daerah terkait sesuai dengan usahanya dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD)," ujarnya.
Kepala DPMD Kota Pariaman Hendri mengatakan, dari 44 BUMDes yang ada di daerah itu baru sekitar 10 unit yang sudah beroperasi dengan baik sesuai dengan bidang usahanya masing-masing. "Di Pariaman ada 21 desa wisata, tapi tidak semua desa itu membuat BUMDes dengan usahanya pariwisata," kata dia.
Ia mengharapkan baik desa wisata tersebut maupun 11 desa lainnya yang belum memiliki BUMDes menyesuaikan usaha BUMDes-nya dengan potensi desa dan peluang badan usahanya dapat berkembang. Adapun desa di Pariaman yang memiliki BUMDes yaitu di antaranya Desa Apar dan Tungkal Selatan bergerak di bidang pariwisata, Desa Bato bidang peternakan sapi, Desa Kampung Tangah peternakan dan pengelolaan lahan tidur, serta Desa Palak Aneh menyewakan tenda pernikahan.
"Desa Apar ini telah menghasilkan banyak prestasi bahkan di tingkat nasional," ujar Hendri.