REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Gabriel Boric terpilih menjadi presiden baru Cile. Ia diketahui berasal dari sayap kiri pro-Palestina. Boric kerap kritis terhadap Israel dan mendukung boikot terhadap barang-barang Israel yang diproduksi di pendudukan.
Boric yang berusia 35 tahun mencuat namanya sebagai aktivis mahasiswa. Ia memenangkan pemilihan presiden dengan 56 persen suara, 12 persen lebih banyak dari kandidat sayap kanan Jose Antonio yang pro-Israel.
Pada Selasa (21/12) Middle East Eye melaporkan Presiden termuda dalam sejarah Chile itu sudah lama mengkritik Israel. Sebagai anggota parlemen ia mendukung undang-undang yang memboikot barang-barang Israel yang diproduksi di daerah pendudukan di Timur dan Barat Yerusalem serta dataran tinggi Golan.
Presiden komunitas Israel di Cile, Gabriel Colodro mengatakan Boric memilih setiap undang-undang yang menentang Israel. "Di stasiun televisi ia menyebut Israel negara pembunuh dan konsisten mendukung boikot Israel," kata Colodro pada Israel Hayom.
Namun pemimpin masyarakat itu mengatakan Boric merupakan presiden terpilih, fakta yang tidak hanya harus dihormati tapi juga diapresiasi. "Ia akan dihakimi berdasarkan tindakannya bukan pernyataannya," kata Colodro.