REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Wury Ma’ruf Amin bersama anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) melakukan pertemuan dengan penyintas tindak asusila pada Selasa (21/12) di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS), Kabupaten Bandung Barat.
Dengan pendampingan oleh psikolog, 12 orang penyintas dan 1 orang saksi berbincang bersama Iriana Jokowi dan Ibu Wury Maruf Amin pada pertemuan tersebut. Saat memberikan keterangannya, Iriana menyampaikan kesedihannya atas musibah yang terjadi pada para penyintas tindak asusila. Ia berharap peristiwa tersebut tidak terulang kembali.
"Saya sebagai perempuan sangat sakit sekali, sakit sekali saya. Nanti semoga tidak ada korban-korban yang lain," ujar Iriana usai pertemuan yang diunggah dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Dalam pertemuan tersebut, Iriana mengatakan kondisi para penyintas dalam keadaan sehat dan mengaku senang dikunjungi oleh Iriana dan Wury Maruf Amin. Iriana berharap hukum dapat ditegakkan secara tegas terhadap para pelaku. Para penegak hukum juga diharapkan dapat memberikan hukuman sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukan pelaku.
"Makanya untuk hukum harus ditindak tegas dan keras, dan juga yang pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai kelakuannya," katanya.
Turut mendampingi Iriana Jokowi dan Wury Maruf Amin dalam pertemuan tersebut yaitu Ketua Umum OASE KIM Ibu Erni Tjahjo Kumolo dan Istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya Kamil.