Selasa 21 Dec 2021 14:58 WIB

Israel Akui Terlibat Pembunuhan Jenderal Iran, Soleimani

Soleimani terbunuh dalam serangan udara di dekat Bandara Internasional Irak.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Komandan Pasukan Elit Pasukan Quds Iran, Jenderal Qassem Soleimani
Foto: VOA
Komandan Pasukan Elit Pasukan Quds Iran, Jenderal Qassem Soleimani

REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV --  Mantan kepala intelijen militer Israel Mayor Jenderal Tamir Hayman mengakui Tel Aviv ambil bagian dalam pembunuhan kepala Pasukan Quds Iran Jenderal Qasem Soleimani. Petinggi militer Iran itu dibunuh serangan drone yang diperintahkan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Januari 2020 lalu.

Jenderal Soleimani merupakan petinggi Garda Revolusi yang bertugas mengawasi pasukan dan milisi pro-Iran di kawasan. Ia tewas dalam serangan udara di dekat Bandara Internasional Irak. "Pembunuhan Soleimani merupakan pencapaian, sejak musuh utama kita, dalam pandangan saya, adalah Iran," kata Hayman seperti dikutip Ynetnews, Selasa (21/12).

Baca Juga

Ini pertama kalinya pejabat tinggi pemerintah mengkonfirmasi perang Israel dalam operasi yang dipimpin AS tersebut. "Salah satu dari dua pembunuhan signifikan dan penting yang dapat saya catat," kata Hayman.

Ia mengatakan satu pembunuhan lain adalah pembunuhan ketua Islam Jihad Baha Abu al-Ata pada tahun 2019. Menurut Hayman, Israel menggelar beberapa operasi untuk mengganggu proliferasi senjata Iran.

Ia menambahkan Israel telah sukses besar dalam menghentikan Iran untuk bercokol di Suriah. "Kami menggagalkan banyak percobaan mereka untuk menyelundupkan senjata dan uang dan berita-berita utama ini telah menghentikan Iran untuk menetap di Suriah," katanya.

Pada bulan Mei Yahoo News melaporkan lalu Israel memberikan dukungan intelijen penting pada AS. Termasuk melacak telepon seluler Soleimani.  Axois melaporkan Trump tidak senang dengan tingkat keterlibatan Israel dalam operasi pembunuhan itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement