REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Toyota Motor Corp akan menangguhkan produksi di lima pabrik domestik Jepang pada Januari. Penangguhan produksi ini disebabkan masalah rantai pasokan, kekurangan chip dan pandemi COVID-19.
Dikutip dari Reuters, Selasa (21/12), Toyota mengatakan bahwa penghentian produksi di lima pabrik itu akan mempengaruhi sekitar 20.000 kendaraan. Kendati demikian, mereka memastikan bahwa rencana itu tidak akan mengganggu target tahunan mereka untuk memproduksi 9 juta kendaraan.
Toyota juga memproyeksikan pengurangan produksi kendaraan di Amerika Utara pada Januari sebanyak 50.000 unit karena masalah yang sama, yakni rantai pasokan dan kekurangan chip.
Toyota pada pekan lalu menargetkan penjualan 3,5 juta kendaraan listrik secara global pada 2030. Produsen mobil Jepang itu mengatakan siap untuk menginvestasikan 8 triliun yen (70 miliar dollar AS) untuk mobil listrik pada tahun 2030, dan meluncurkan 30 model EV secara global pada tahun itu.
Toyota telah mengatakan sebelumnya bahwa dari delapan juta mobil listrik yang ingin dijual pada 2030. Dua juta di antaranya akan menjadi kendaraan listrik baterai dan kendaraan sel bahan bakar.