Rabu 22 Dec 2021 00:10 WIB

KLHK: Ini Beberapa Cara Merkuri Masuk ke Lingkungan

Merkuri bisa masuk ke lingkungan melalui aktivitas manusia.

Seorang warga melihat perahu nelayan yang ditambatkan di kawasan waduk yang tercemar limbah mercuri  (ilustrasi)
Foto: RAHMAD/ANTARA
Seorang warga melihat perahu nelayan yang ditambatkan di kawasan waduk yang tercemar limbah mercuri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Pengelolaan Sampah, Limban dan Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati mengingatkan terdapat beberapa cara merkuri masuk ke lingkungan termasuk buangan aktivitas penambangan emas skala kecil (PESK) dan kebocoran di tempat pembuangan akhir. "Ada emisi pembakaran batu bara, emisi dari industri semen kemudian juga dari aktivitas penambangan emas skala kecil, inilah yang kemudian dalam Perprestentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri yang akan mengurangi dan ada yang dilarang sama sekali," ujar Dirjen PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Vivien dalam diskusi waspada merkuri, Jakarta, Selasa (21/12).

Terkait penggunaan merkuri di pertambangan emas, Vivien menegaskan bahwa dalam Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri (RAN PPM) penggunaan merkuri telah dilarang untuk PESK. Selain itu merkuri bisa masuk ke lingkungan melalui aktivitas manusia seperti, limbah insinerator dan krematorium, bocoran pada landfill atau tempat pembuangan akhir yang masuk ke dalam air tanah dan badan air. Hal itu berpotensi mengakibatkan merkuri masuk ke dalam rantai makanan yang ada di perairan.

Baca Juga

Selain itu terdapat pula potensi pengendapan akibat emisi merkuri yang terendap di lingkungan ketika terjadi hujan, yang dapat membuat terjadi pencemaran merkuri di tanah. Vivien mengingatkan bahwa paparan merkuri secara terus menerus terhadap tubuh dapat mengakibatkan berbagai dampak mulai dari kerusakan paru, kerusakan kulit, gangguan pencernaan, kerusakan ginjal serta kerusakan sistem saraf pusat.

"Bisa pada ibu hamil kalau dia memakan ikan, misalnya, yang mengandung merkuri maka bisa mengakibatkan kerusakan pada janin," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement