REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uang kertas maupun koin merupakan salah satu barang yang sering berpindah tangan. Itulah sebabnya uang kertas atau koin berpotensi menjadi sarang kuman dan bakteri, baik jinak maupun superbug yang berbahaya.
Sebuah studi lama menemukan bahwa 79 persen dari uang kertas satu dolar mengandung jejak kokain. Studi lain tentang uang kertas di New York City di Amerika Serikat menemukan sejumlah besar mikroba aktif, yang paling umum adalah propionibacterium acnes, bakteri yang bertanggung jawab atas timbulnya jerawat.
Para peneliti menganalisis satu set uang kertas satu dolar yang diperoleh dari bank Manhattan. Mereka menemukan bahwa kedua set itu penuh dengan bakteri.
"Uang berfungsi sebagai permukaan (fomite), kendaraan bagi patogen yang membuatnya mudah menyebar," kata Direktur Medis untuk Pencegahan Infeksi di Providence St Joseph Health, Charles Bailey, seperti dilansir Insider, Selasa (21/12).
Ketika menyentuh uang lalu menyentuh tangan orang lain, Anda dapat menyebarkan kuman kepada mereka. Demikian juga jika Anda menyentuh uang kotor dan kemudian menyentuh kenop pintu, tombol lift, atau layar sentuh di ATM.
"Kuman dapat menempel, baik pada uang kertas maupun koin. Ketika Anda menyentuhnya memungkinkan kuman menyebarkan lagi kepada tangan yang lain," kata Richard Honaker selaku kepala penasihat medis di Your Doctors Online.
Satu studi menemukan bahwa superbug aureus (MRSA) yang telah mengembangkan resistensi terhadap penisilin, dapat dengan mudah bertahan hidup pada uang koin. Satu studi menemukan bahwa mata uang kertas atau koin berpindah tangan setidaknya 55 kali setahun atau hampir sekali sepekan.
Akan tetapi, banyak orang tidak menyadarinya atau mengabaikan risikonya. Meskipun kuman tidak bisa lama hidup di permukaan, namun beberapa virus dapat hidup hingga 72 jam.
Itulah sebabnya penting untuk berhati-hati saat menyentuh uang fisik. Lalu, bagaimana menghindari kuman yang ditransfer oleh uang kertas?