Selasa 21 Dec 2021 20:52 WIB

Pemuda Hidayatullah Kaltim Bawakan Bantuan Korban Semeru

Bantuan meliputi logistik, suplemen dan vitamin,  perlengkapan ibadah untuk anak.

Red: Irwan Kelana
Salah seorang anak penyintas erupsi Semeru, Nesyla (6 tahun) menerima bantuan mukena yang dibawakan oleh Pengurus Wilayah (PW) Pemuda Hidayatullah Kalimantan Timur.
Foto: Dok Pemuda Hidayatullah
Salah seorang anak penyintas erupsi Semeru, Nesyla (6 tahun) menerima bantuan mukena yang dibawakan oleh Pengurus Wilayah (PW) Pemuda Hidayatullah Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Pengurus Wilayah (PW) Pemuda Hidayatullah Kalimantan Timur hadir ke Lumajang, Jawa Timur, guna menyampaikan secara langsung amanah masyarakat Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan.

"Alhamdulillah pada hari Senin (20/12), kami Pengurus Wilayah Pemuda Hidyatullah Kalimantan TImur hadir ke Lumajang, menyampaikan secara langsung amanah kebaikan dari masyarakat, khususnya Balikpapan untuk menghadirkan kebahagiaan bagi sesama," terang Ketua PW Pemuda Hidayatullah Kaltim  Shobirin MPd seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin  (20/12).

Pada kesempatan itu bantuan yang dibawa meliputi logistik, suplemen dan vitamin, serta perlengkapan ibadah untuk anak.

Satu di antara yang mendapatkan bantuan peralatan ibadah berupa mukena adalah Nesyla (6), seorang anak yang kini telah kehilangan kakek dan ayahnya akibat erupsi Semeru beberapa waktu lalu.

Menurut Rohman, teman dari ayah Nesyla, kala itu sang ayah (Yudi) sedang bekerja mencari pasir secara manual. Saat terjadi erupsi, ia  tidak dapat menyelamatkan diri.

Usai menerima hadiah mukena  dari Pemuda Hidayatullah, Nesyla mendapat bisikan dari sang ibu agar mengucapkan terima kasih.

Dengan malu-malu Nesyla pun memberanikan diri dan mencupakan rasa syukurnya. "Terima kasih," ucapnya singkat.

Setelah menunaikan amanah kebaikan masyarakat Kaltim, Pemuda Hidayatullah pun melihat kondisi pasca erupsi pada area yang dipantau aman.

"Mahabenar Allah dengan segala kuasa-Nya. Tiada Tuhan selain Allah.  Kami merasa sangat sedih.  Bagaimana kehidupan yang awalnya ada, kini menjadi tiada, ditutup debu erupsi. Sebuah pelajaran bagi kita bahwa siksa Allah itu benar-benar ada," ungkap Imam Muhammad, sekretaris Pengurus Wilayah Pemuda Hidayatullah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement