Selasa 21 Dec 2021 21:30 WIB

Tahun 2022, Kemenag Targetkan Revitalisasi 1000 KUA

Dirjen Bimas Islam menyebut KUA hasil revitalisasi 2021 akan jadi contoh pembangunan

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin pada acara Kegiatan Evaluasi Tahunan Program Bimas Islam 2021 di Hotel Milenium, Jakarta Pusat, Senin (20/12) malam.
Foto: Kemenag
Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin pada acara Kegiatan Evaluasi Tahunan Program Bimas Islam 2021 di Hotel Milenium, Jakarta Pusat, Senin (20/12) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama RI menargetkan program Revitalisasi 1.000 KUA di seluruh Indonesia tahun anggaran 2022.

Hal itu dikatakan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin pada acara Kegiatan Evaluasi Tahunan Program Bimas Islam 2021 di Hotel Milenium, Jakarta Pusat, Senin (20/12) malam. 

Baca Juga

“Program Revitalisasi 1.000 KUA harus bisa diukur hasilnya, kemudian langkah serta strateginya harus tepat. Jadi setelah penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2022 ini, paling lambat di Januari kita sudah mulai review Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga (RKA-KL) yang sudah diterima,” ungkapnya.

Untuk mencapai target Revitalisasi 1.000 KUA yang ada di seluruh Indonesia, menurut Dirjen semua Direktorat di Bimas Islam harus melakukan refleksi anggaran, serta strategi yang tepat sasaran.

“Revitalisasi KUA juga harus mengacu pada hasil yang sudah dilakukan pada tahun 2021. Kita harus melihat contoh-contoh KUA yang sudah berhasil direvitalisasi,” katanya.

Selain Revitalisasi KUA, pihaknya juga menargetkan program prioritas Kemenag RI yang ada di Bimas Islam yang harus diperkuat di tahun 2022. Yakni, program Moderasi Beragama dan Transformasi Digital.

“Ketiga program itu harus memberikan dampak terhadap layanan publik yang bermutu dan berkualitas,” ujarnya.

Kemudian program Moderasi Beragama, ia memastikan program ini tidak hanya berorientasi sebatas aktivitas dan kegiatan, tapi harus berorientasi pada hasil. 

“Program ini harus diperkuat lagi, apa yang kita lakukan dalam implementasi program ini harus terukur, terencana, kemudian targetnya jelas. Selain itu harus ada transformasi yang terjadi setelah kita laksanakan dari program moderasi beragama ini,” ungkapnya.

Berikutnya program Transformasi Digital, menurut Dirjen transformasi digital harus lebih diperhatikan oleh semua direktorat di Bimas Islam. “Jadi tahun 2022 harus ada transformasi yang dirasakan oleh semua Direktorat di Bimas Islam dan dampak layanannya harus bermutu dan berkualitas yang bisa dirasakan oleh publik,” tegasnya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Ditjen Bimas Islam M Fuad Nasar, Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah M. Adib Machrus, Direktur Penerangan Agama Islam Syamsul Bahri, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Tarmizi Tohor, Plt. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ismail Fahmi, dan Sekretaris Badan Amil Zakat Nasional Ahmad Zayadi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement