Selasa 21 Dec 2021 22:38 WIB

Moderna Klaim Boosternya Ampuh Lawan Omicron

Moderna sebut 'booster' memberikan tingkat antibodi untuk menetralisir Omicron.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Moderna sebut 'booster' memberikan tingkat antibodi untuk menetralisir Omicron (Foto: vaksin Moderna)
Foto: AP/Alessandra Tarantino
Moderna sebut 'booster' memberikan tingkat antibodi untuk menetralisir Omicron (Foto: vaksin Moderna)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Moderna mengatakan bahwa vaksin tambahan yang diproduksinya mampu menangkal varian Omicron yang kini telah menyebar di seluruh dunia. Pihaknya juga berencana akan mengembangkan vaksin tersebut.

"Peningkatan dramatis kasus Covid-19 dari varian omicron mengkhawatirkan semua orang. Namun, data ini meyakinkan. Untuk melawan varian yang sangat menular ini, Moderna akan terus mengembangkan booster khusus omicron ke dalam pengujian klinis jika diperlukan di masa depan," kata CEO Moderna Stephane Bance dikutip dari NBCNews, pada Selasa (21/12).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan, data awal dari pengujian laboratorium menemukan bahwa versi penguatnya yang saat ini digunakan di Amerika Serikat dan di tempat lain memberikan peningkatan kadar antibodi untuk menetralisir virus. Tetapi, juga ditemukan bahwa dosis ganda dari suntikan booster memberikan peningkatan yang jauh lebih besar pada level tersebut.

Ia menambahkan, suntikan booster adalah cara yang efektif untuk melindungi dari varian baru. Moderna juga mengatakan jika penguat 50 mikrogram yang saat ini disahkan FDA ditemukan meningkatkan tingkat antibodi penetralisir terhadap omicron 37 kali lipat dibandingkan dengan tingkat pra-peningkatan. Sementara itu, dosis booster 100 mikrogram memberikan peningkatan 83 kali lipat dalam tingkat antibodi penetralisir.

Moderna juga masih akan bekerja untuk mengembangkan booster khusus omicron dengan suntikan diharapkan untuk maju ke uji klinis pada awal 2022. Moderna menyebutkan bahwa keputusan untuk fokus pada vaksin saat ini, mRNA-1273, sebagian didorong oleh seberapa cepat varian yang baru ditemukan itu menyebar.

Diketahui, Pfizer dan BioNTech juga sedang dalam proses menguji dosis ketiga vaksin Covid-19 mereka dalam uji coba berkelanjutan terhadap anak-anak usia 6 bulan hingga di bawah 5 tahun. Hal itu terjadi setelah perusahaan menemukan dua dosis tampaknya tidak menghasilkan respons kekebalan yang cukup kuat di beberapa  anak-anak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement