Rabu 22 Dec 2021 07:13 WIB

Booster di Arab Saudi Bisa Didapatkan Tiga Bulan Setelah Dosis Kedua

Mulai 1 Februari 2022, semua warga dan penduduk Saudi harus mengambil vaksin booster.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Booster di Arab Saudi Bisa Didapatkan Tiga Bulan Setelah Dosis Kedua. Vaksinator bersiap menyuntik vaksinasi Covid-19 Pfizer di Arab Saudi.
Foto: AP
Booster di Arab Saudi Bisa Didapatkan Tiga Bulan Setelah Dosis Kedua. Vaksinator bersiap menyuntik vaksinasi Covid-19 Pfizer di Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Masyarakat Arab Saudi kini dapat mengambil dosis ketiga atau booster vaksin Covid-19 tiga bulan setelah menerima dosis kedua vaksin Covid-19. Hal itu diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Senin (20/12).

Kemenkes Saudi mengatakan, setiap orang kini dapat memesan jadwal melalui aplikasi Tawakkalna dan Sehhaty untuk menerima dosis booster Covid-19. Pengumuman itu muncul di tengah pentingnya mendapatkan booster Covid-19 yang membantu memerangi varian Covid-19 Omicron.

Baca Juga

CEO Otoritas Kesehatan Masyarakat Arab Saudi (Weqaya) Abdullah Al-Quwazani mengonfirmasi sebelumnya dosis booster vaksin Covid-19 memiliki kemampuan melawan varian omicron lebih dari 25 kali pada orang dibandingkan dengan mereka yang hanya mengambil dua dosis vaksin virus corona. 

Menurut Akhbaar24, Asisten Deputi Menteri Kesehatan untuk Kesehatan Pencegahan Abdullah Asiri mengatakan kemenkes Saudi mengizinkan mendapatkan dosis booster untuk mencegah kepadatan pada janji temu (jadwal).

Pekan ini, Weqaya mengimbau warga dan penduduk menghindari perjalanan yang tidak perlu ke luar negeri di tengah meningkatnya kasus Covid-19 dan varian baru omicron.

"Weqaya telah merekomendasikan untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu ke luar Kerajaan Arab Saudi, terutama ke negara-negara berisiko tinggi, mengingat peningkatan yang signifikan dalam jumlah kasus Covid-19, munculnya varian Omicron, dan penyebaran cepat yang meningkat dari virus corona di banyak negara," lapor Saudi Press Agency (SPA), dilansir di Al Arabiya, Selasa (21/12).

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menyatakan efektif mulai 1 Februari 2022, semua warga negara dan penduduk Arab Saudi harus mengambil dosis booster vaksin virus corona untuk mendapatkan status 'kekebalan' mereka di aplikasi Tawakkalna. Menurut SPA, warga di Arab Saudi harus menerima suntikan vaksinasi booster Covid-19 agar bisa menghadiri acara dan menggunakan transportasi umum mulai 1 Februari 2022.

Mereka yang belum menerima suntikan booster lebih dari delapan bulan setelah dosis kedua vaksin Covid-19 tidak akan lagi dianggap 'kebal' dalam pelacakan kontak di aplikasi Tawakkalna di Kerajaan mulai 2 Februari 2022. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement