Rabu 22 Dec 2021 08:35 WIB

AS Imbau Warganya tak Kunjungi Delapan Negara Ini

Delapan negara ini tercatat memiliki kasus Covid-19 yang tinggi.

CDC AS mengimbau warga negara AS tidak mengunjungi delapan negara karena kasus omicron tinggi (ilustrasi).
Foto: AP/Paul White
CDC AS mengimbau warga negara AS tidak mengunjungi delapan negara karena kasus omicron tinggi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketika varian omicron dari Covid-19 menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) memasukkan delapan negara dalam daftar peringatan perjalanannya. CDC menyarankan orang Amerika tidak mengunjungi negara-negara tersebut saat ini. 

Salah satunya yaitu CDC menyarankan agar tidak bepergian ke Spanyol sekarang ini. Menurut CDC, Spanyol adalah tujuan wisata nomor dua di seluruh dunia, tepat di belakang Prancis. 

Baca Juga

Kasus Covid-19 di Spanyol telah meningkat dalam beberapa hari terakhir. Pada Jumat lalu, tingkat infeksinya, adalah 511 kasus per 100 ribu orang. Mengenai omicron, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez, mengatakan ini insiden yang meskipun masih lebih rendah dari negara-negara tetangga, mereka tidak dapat menerimanya sebagai hal yang baik. 

"Ini risiko yang nyata bagi kesehatan, kita harus mengintensifkan tindakan melawan penyebaran virus," ujarnya dilansir di laman Eat This Not That, Rabu (22/12).

Sekitar 80 persen dari 47 juta penduduk Spanyol telah divaksinasi Covid-19 lengkap. Hampir 10 juta orang di antaranya telah mendapatkan suntikan booster.

Selain Spanyol, CDC menambahkan tujuh tempat lagi ke kategori "Level 4: Covid-19 Sangat Tinggi". Mereka adalah Bonaire, Chad, Finlandia, Gibraltar, Lebanon, Monako, dan San Marino. 

CDC menempatkan sebuah negara di Level 4 ketika di sana terjadi lebih dari 500 kasus per 100 ribu penduduk terdaftar dalam 28 hari terakhir. Sekarang ada 88 negara dalam daftar itu, termasuk sebagian besar Eropa.

Laman YLE melaporkan, para ahli kesehatan di Finlandia sekarang khawatir bahwa orang yang tidak divaksinasi Covid-19 akan tertular infeksi dari individu yang divaksinasi yang membawa virus tersebut.

Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin, ingin melihat upaya lokal dan regional untuk mengurangi virus sebelum tindakan melampaui batas.

Dalam panduan perjalanan keseluruhannya, CDC merekomendasikan untuk tidak bepergian ke luar negeri sampai Anda divaksinasi sepenuhnya. Menurut CDC, wisatawan yang divaksinasi penuh lebih kecil kemungkinannya untuk mendapatkan dan menyebarkan Covid-19.

"Namun, perjalanan internasional menimbulkan risiko tambahan, bahkan pelancong yang divaksinasi lengkap mungkin berisiko lebih tinggi untuk mendapatkan dan mungkin menyebarkan beberapa varian Covid-19," kata badan tersebut.

Di program "NBC Nightly News", pakar penyakit menular di AS, dr Anthony Fauci, mengatakan, orang-orang yang telah divaksinasi lengkap dan mendapat suntikan booster bisa merasa aman berkumpul dengan orang-orang terkasih pada musim liburan ini."Vaksinasi akan membuat perbedaan," katanya. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement