Rabu 22 Dec 2021 10:06 WIB

Penyediaan 11 Juta Liter Minyak Goreng Murah Baru 35 Persen

Penyebaran minyak goreng hingga saat ini baru ke 18 provinsi dari target seluruhnya.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Petugas melayani warga yang datang untuk membeli kebutuhan pokok pada gelaran pasar murah jelang Natal dan Tahun Baru 2022 di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (14/12/2021).Distribusi dan penyediaan 11 juta liter minyak goreng kemasan sederha dengan harga terjangkau sebagai alternatif bagi masyarakat masih minim.
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Petugas melayani warga yang datang untuk membeli kebutuhan pokok pada gelaran pasar murah jelang Natal dan Tahun Baru 2022 di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (14/12/2021).Distribusi dan penyediaan 11 juta liter minyak goreng kemasan sederha dengan harga terjangkau sebagai alternatif bagi masyarakat masih minim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Distribusi dan penyediaan 11 juta liter minyak goreng kemasan sederhana dengan harga terjangkau sebagai alternatif bagi masyarakat masih minim. Hingga akhir pekan lalu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan realiasi distribusi baru mencapai 35 persen atau sekitar 3,8 juta liter.

Direktur Bahan Pokok dan Penting, Kemendag, Isy Karim, menyampaikan, penyebaran minyak goreng tersebut hingga saat ini tersebar di 18 provinsi dari target pemerintah seluruh provinsi di Indonesia.

Baca Juga

"Kami masih terus mendorong produsen untuk segera merealisasikan komitmennya," kata Isy Karim kepada Republika.co.id, Rabu (22/12).

Di satu sisi, Kemendag juga meminta agar penyediaan minyak goreng kemasan premium juga tetap dijaga dan terus disediakan. Hal itu agar tidak terjadi adanya pembatasan pembelian minyak goreng oleh ritel.

Pada awal November lalu Kemendag bersama produsen minyak goreng dan peritel modern menyepakati penyediaan 11 juta minyak goreng kemasan sederhana yang dijual seharga Rp 14 ribu per liter atau di bawah harga pasaran demi membantu kebutuhan masyarakat.

Diketahui saat ini harga minyak goreng tembus hingga di atas Rp 17 ribu per liter, baik untuk curah maupun kemasan. Sementara itu, harga acuan pemerintah masih diatur sebesar Rp 11 ribu per liter.

Tingginya disparitas antara harga riil dan acuan karena patokan harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) yang melonjak. Di mana, harga acuan pemerintah dibuat berdasarkan harga CPO 600-700 dolar AS per ton sedangkan kini harga CPO tembus 1.350 dolar AS per ton.   

Isy Karim mengatakan, penyediaan minyak goreng murah menargetkan seluruh wilayah Indonesia dan akan tersedia sedikit di 45 ribu gerai ritel modern Indomaret, Alfamart, dan Alfamidi. Adapun batas waktu penyediaannya paling lambat yakni akhir Desember 2021.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement