REPUBLIKA.CO.ID, LONDON --Fan di Emirates Stadium menyanyikan nama Charlie Patino saat ia masuk sebagai pemain pengganti. Momen itu terasa aneh, sebab Patino bukan pemain bintang atau legenda di Arsenal. Ia hanya masuk untuk menjalani debutnya di skuad the Gunners.
Pemain berusia 18 tahun tersebut masuk pada menit 80. Namun nyanyian fan makin keras setelah ia mencetak gol kelima Arsenal di injury time dalam kemenangan 5-1 Arsenal atas Sunderland di perempat final Piala Carabao, setelah memanfaatkan umpan Nicolas Pepe.
''Momen yang indah. Dia anak yang datang dari sistem (akademi) kami, anak yang menyenangkan. Dia latihan dengan kami hampir setiap pekan. Itu adalah mimpi. Debutnya terjadi di sini, mencetak gol di depan fan kami, momen yang benar-benar spesial,'' kata manajer Arsenal, Mikel Arteta, dikutip dari BBC, Rabu (22/12).
Arsenal memang sudah memprediksi potensi Patino saat usianya masih 11 tahun. Saat itu Arsenal membayar Luton Town sebesar 10 ribu poundsterling pada 2015. Ia kemudian main reguler bersama tim yang usianya lebih tua. Awal musim ini, ia mencetak gol solo yang luar biasa untuk Arsenal U-23 melawan Manchester United.
Kini, pemain tim nasional Inggris U-19 itu mencetak gol pertamanya, dalam debut dan tendangan pertama dalam sepak bola profesional. Reaksi fan Arsenal di Emirates pun sangat riuh menyambut gol tersebut. Namun Arteta mengatakan Arsenal harus hati-hati mengatur perkembangan Charlie Patino, setelah menjalani debut melawan Arsenal.
Arteta mengaku tidak ingin langsung banyak berharap darinya. Ia ingin pelan-pelan membantu Patino berkembang. ''Saya pikir itu sangat positif. Mereka mendengar tentangnya dan tahu ia bisa jadi apa. Dan sekarang kami harus 'memasaknya' pelan-pelan. Saya pikir, hari ini adalah start yang bagus,'' kata Arteta, dikutip dari Standard, Rabu (22/12).
Menurut Arteta, Patino masih punya banyak kesempatan bertanding di depan mata. Dengan usianya yang masih sangat muda, Patino diminta untuk berkembang secara bertahap. ''Hari ini dia beruntung. Dia mendapatkan peluang dan memanfaatkannya dengan sangat baik,'' ujar dia.
Posisi asli Patino adalah gelandang tengah, untuk dioperasikan sebagai No. 8. Pemain dengan dominasi kaki kiri itu bahkan disandingkan dengan Phil Foden di Manchester City. Karier Foden di City meningkat dengan pesat melalui akademi, yang membuat debut bersama tim U-23 sebelum usianya 18 tahun.
Ayah Patino, Jules, berasal dari Spanyol, dan permainan pemain gelandang itu dipengaruhi oleh negeri asalnya tersebut. Patino mengidolakan legenda Barcelona Andres Iniesta, serta mantan bintang Arsenal Santi Cazorla, Cesc Fabregas dan Mikel Arteta. Karena itu permainannya memiliki khas layaknya pemain Spanyol.
Ia bahkan pernah masuk radar Barcelona, meskipun dibesarkan di keluarga penggemar Deportivo La Coruna. ''Sean O'Connoe menemukan Jack Whilshre dan dia berkata kepada saya bahwa Charlie adalah pemain terbaik yang pernah berjalan melewati pintu di Hale End,'' kata pemandu bakat Arsenal yang pertama kali melihat Patino di Luton Town, Brian Stapleton, dikutip dari Goal.
Patino telah mewakili Inggris ke level U19, setelah melakukan debut pada bulan Oktober. Namun dia tetap memenuhi syarat untuk membela Spanyol melalui ayahnya. Federasi sepak bola Spanyol bahkan telah melakukan upaya mengamankan peralihan gelandang kelahiran Watford tersebut.