Rabu 22 Dec 2021 11:39 WIB

Peserta Muktamar NU Dikurangi 50 Persen Lebih

Peserta resmi yang hadir pada muktamar ke-34 NU ini berjumlah 1.959 orang.

Peserta Muktamar NU Dikurangi 50 Persen Lebih. Presiden Joko Widodo saat meresmikan Pembukaan Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 di Pondok Pesantren Darussa’adah, Celikah, Gn. Sugih, Seputih Jaya, Lampung Tengah, Rabu (22/12).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Peserta Muktamar NU Dikurangi 50 Persen Lebih. Presiden Joko Widodo saat meresmikan Pembukaan Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 di Pondok Pesantren Darussa’adah, Celikah, Gn. Sugih, Seputih Jaya, Lampung Tengah, Rabu (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG TENGAH -- Panitia Nasional Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) menyebutkan, peserta resmi muktamar telah dikurangi lebih dari 50 persen. Hal ini guna mengurangi kerumunan di lokasi pembukaan.

"Biasanya di muktamar sebelumnya, undangan baik setiap pengurus wilayah, cabang dan pengurus cabang istimewa dari internasional ada tujuh orang yang diundang, tapi pada muktamar kali ini hanya tiga orang," kata Ketua Panitia Muktamar ke-34 NU, Imam Aziz, Rabu (22/12).

Baca Juga

Sehingga, ia pun meminta agar keikhlasan dari muktamirin yang ingin ikut dalam pembukaan muktamar ini karena ada pembatasan yang harus dilakukan. Ia mengatakan panitia telah melakukan langkah-langkah untuk menaati aturan protokol kesehatan (prokes) dengan prosedur yang sangat ketat.

"Pembatasan peserta resmi ini juga merupakan salah satu upaya panitia karena muktamar berada dalam situasi pandemi Covid-19," kata dia.

Ia juga mengatakan peserta resmi yang hadir pada muktamar ke-34 ini berjumlah 1.959 orang, yang terdiri dari Pengurus Wilayah (PW) NU, Pengurus Cabang (PC) NU dan PC Istimewa serta dari Internasional. Pembukaan Muktamar Ke-34 NU di Lampung Tengah, dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin serta sejumlah tokoh nasional, serta pimpinan daerah di Provinsi Lampung.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement