Rabu 22 Dec 2021 13:35 WIB

Politisi PDIP: Baliho Puan Buat Masyarakat Makin Teduh Hatinya 

Baliho Puan di lokasi bencana itu menuai kritik dan dinilai tidak bermartabat.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Agus Yulianto
Baliho kepak sayap kebhinekaan Puan Maharani terpasang di Jalan Wates, Yogyakarta, Rabu (11/8). Beberapa baliho Puan Maharani di Yogyakarta terpasang di sudut Kota Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Baliho kepak sayap kebhinekaan Puan Maharani terpasang di Jalan Wates, Yogyakarta, Rabu (11/8). Beberapa baliho Puan Maharani di Yogyakarta terpasang di sudut Kota Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul menanggapi, baliho Puan Maharani yang terlihat di lokasi terdampak bencana erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur. Menurut dia, baliho tersebut akan memberikan kekuatan dan hati masyarakat semakin teduh.

"Semoga rakyat tercinta di sekitar desa terdampak erupsi Gunung Semeru semakin teduh hatinya dengan adanya baliho Bu Puan Maharani ketua DPR RI juga tokoh PDI Perjuangan yang terus bekerja untuk rakyat Indonesia merdeka," katanya dalam cicitan di akun Twitter miliknya, Rabu (22/12).

Baca Juga

Sebelumnya diketahui, Peneliti Forum Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, mengkritik bermunculannya baliho Ketua DPR, Puan Maharani, di lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru. Lucius menilai, keberadaan baliho di lokasi bencana justru tidak bermartabat.

"Baliho di tempat bencana itu bukan ekspresi politik yang bermartabat. Politik baliho di daerah bencana itu merendahkan warga korban dan itu jelas tidak bermartabat," kata Lucius kepada Republika.co.id, Rabu (22/12).

Pemasangan baliho mestinya punya misi politik karena itu harusnya itu dilakukan dengan strategi yang benar. Ia mengimbau agar Puan maupun timnya tidak memakai cara-cara politik cowboy.

"Jangan pakai politik cowboy. Asal ada momen, sikat aja tanpa memikirkan dampak politisnya itu. Ini yang jadi aneh dari politik baliho politisi seperti Puan ini. Seolah-olah segala cara digunakan sekalipun cara-cara yang diyakini justru akan membunuh tujuan politik sang politisi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement