REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak ibu-ibu memanfaatkan kesempatan yang diberikan pemerintah terkait UMKM. Kata Erick, pemerintah melalui Kementerian BUMN, Kementerian Investasi, serta Kementerian Koperasi dan UKM, telah memiliki sejumlah program untuk membantu para pelaku UMKM.
"Pertanyaaannya, kesempatan sudah hadir, lalu para pelaku UMKM, ultra mikro, ibu-ibu nasabah Mekaar, berani tidak melakukan kerja keras?" tanya Erick saat menghadiri penerbitan dan pembagian nomor induk berusaha untuk pelaku UMKM perseorangan pada Rabu (22/12).
Erick meyakini para ibu memiliki kemampuan dalam meningkatkan usaha, terlebih dengan masifnya dukungan dari pemerintah, baik permodalan, pendampingan, hingga pembukaan akses pasar.
Erick mengambil contoh Ibu Atun, seorang penjual nasi cumi di depan Pasar Atom, Surabaya. Kata Erick, Ibu Atun hanya berjualan nasi cumi dengan menggunakan gerobak pada satu setengah tahun lalu. Berkat kerja keras, lanjut Erick, Ibu Atun mampu meningkatkan skala usahanya.
"Contoh luar biasa di Surabaya. Saya senang makan, salah satu yang saya senangi nasi cumi di depan Pasar Atom. 1,5 tahun lalu saya ke situ masih gerobak. Kemarin dari ITS saya mampir, sekarang sudah di ruko harganya Rp 3 miliar. Artinya bisa kalau mau, kerja keras, dan punya produk yang unggul," ungkap Erick.
Oleh karena itu, Erick mendorong ibu-ibu pelaku UMKM untuk memanfaatkan bantuan pembiayaan dan pendampingan dari Kementerian BUMN, Kementerian Investasi, hingga Kementerian Koperasi dan UKM.
"Saya harap kolaborasi pemerintah pusat, BUMN, pengusaha jadi program yang nyata. Saya harap ibu-ibu berjuang mati-matian untuk masa depan lebih baik. Jangan takut, ekonomi kita terus tumbuh hingga 2045, insya Allah," kata Erick.