REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menangkap dan menahan dua jurnalis Turki. Mereka dituduh melakukan kegiatan spionase.
Dua jurnalis itu bernama Nazgul Kenzhetay dan Emin Karacak. Mereka bekerja untuk situs berita Turki, GZT. Dalam keterangannya yang dikutip laman TRT, Rabu (22/12), GZT mengungkapkan Kenzhetay dan Karacak telah ditahan sejak 16 Desember lalu.
Mereka ditangkap saat tengah melakukan produksi film dokumenter tentang kehidupan dan budaya orang Turki di Republik Khakassia Rusia. Media Rusia mengklaim, Kenzhetay dan Karacak tengah melakukan propaganda anti-Rusia, mata-mata, dan mencoba menunjukkan bahwa orang-orang Turki hidup dalam kondisi keras di bawah kekuasaan Rusia.
Mereka telah dibawa ke pusat repatriasi di ibu kota Khakassia, Abakan, dan dimasukkan ke dalam sel terpisah. Kenzhetay dan Karacak diperkirakan bakal dideportasi setelah 10 hari penahanan. Namun menurut informasi yang diterima dari jurnalis, otoritas Rusia memperlambat proses untuk memperpanjang masa tahanan 10 hari.
Menurut pimpinan GZT, Kenzhetay dan Karacak ditahan dalam kondisi yang buruk di tahanan. Mereka menuding pelanggaran hak asasi manusia (HAM) telah dilakukan di pusat repatriasi.
Sebelumnya Kenzhetay dan Karacak pernah ditangkap saat melakukan syuting di Sakha dan Republik Altai Rusia. Mereka didenda dan dibebaskan saat itu juga.