Rabu 22 Dec 2021 15:45 WIB

Jakpro Targetkan 50 Ribu Orang Beli Tiket Formula E

Selama acara balapan Formula E, kawasan Ancol akan ditutup sementara.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua organizing comittee Formula E, Ahmad Sahroni, dan Dirut Jakpro Widi Amanasto serta Dirut Ancol, mengumumkan sirkuit Formula E akan dilaksanakan di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (22/12).
Foto: Republika/Zainur Mahsir Ramadhan
Ketua organizing comittee Formula E, Ahmad Sahroni, dan Dirut Jakpro Widi Amanasto serta Dirut Ancol, mengumumkan sirkuit Formula E akan dilaksanakan di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto, menargetkan 50 ribu penonton yang akan menyaksikan Formula E (FE) di Ancol, Jakarta Utara, 4 Juni mendatang.

Menurutnya, jumlah penonton itu akan diklasterkan kembali, meski tak memerinci pembagiannya. Dia menegaskan, kawasan Ancol akan ditutup selama balapan berlangsung.

Baca Juga

“Jadi, silahkan kalau masyarakat mau nonton langsung,” tutur Widi kepada awak media, Rabu (22/12).

Meski demikian, bagi masyarakat yang ingin menonton dari jarak jauh, bisa memanfaatkan siaran langsung. Widi menambahkan, Ancol memang akan khusus digunakan untuk pelaksanaan FE nanti di tanggal pelaksanaan. Sehingga, masyarakat, kata dia, mungkin akan sulit untuk mengakses lokasi balap.

Sementara itu, dalam siaran video, Co-Founder Formula E, Alberto Longo, menjelaskan, penjualan tiket Formula E akan dilaksanakan tahun depan. Menurutnya, pengumuman penjualan tiket akan mulai diumumkan awal tahun depan.

“Segera mungkin akan dibuat pengumuman, di mana dan kapan bisa membeli tiket,” ucap Longo.

Lebih jauh, Ketua Pelaksana Harian Formula E, Ahmad Sahroni, mengumumkan, lokasi sirkuit balap Formula E akan dilaksanakan di Ancol, Jakarta Utara, Juni 2022 nanti. Dikatakan dia, keputusan Ancol diambil setelah FIA dan FEO menyetujuinya dari lima lokasi alternatif sebelumnya.

“Kenapa lama memutuskan? karena ini diberikan approval FIA dan FEO, dua lembaga itu harus mengkaji dan mengevaluasi tempat yang ada,” kata Sahroni saat melakukan konferensi pers di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (22/12).

Dia menambahkan, alasan dipilihnya Ancol karena lokasi yang dinamis. Terlebih, ketika lokasi itu dinilai penyelenggara ikonik Jakarta dan tidak mengganggu jalan serta prasarana lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement