REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Peningkatan dan pelebaran jalur wisata Jumprit-Sibajak di lereng Gunung Sindoro Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, telah mencapai sekitar 95 persen kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana.
Hendra menyebutkan peningkatan dan pelebaran jalan Jumprit-Sibajak sepanjang 3,7 kilometer yang dilebarkan dari 3-3,5 meter menjadi 5 meter, saat ini tinggal menyelesaikan pelapisan aspal bagian atas.
Ia menyampaikan pelebaran jalan yang menghubungkan Temanggung dengan kawasan Dieng di Kabupaten Wonosobo ini untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan yang sering terjadi di jalur tersebut.
"Saat lalu lintas padat sering terjadi kecelakaan maupun kemacetan karena memang dengan topografi tanjakan kemudian belokan dan kemiringan yang ekstrem, kami berupaya melakukan perbaikan geometri atau pemangkasan tanjakan jalan untuk mengurangi tingkat kecelakaan," katanya.
Menurut dia dengan kegiatan peningkatan dan pelebaran jalan Jumprit-Sibajag, pihaknya berupaya untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna lalu lintas.
"Kami buka akses pariwisata ini, bahkan dari Muntung kami lakukan pelebaran jalan dari bawah. Dari Muntung terhubung dengan wisata Jumprit kemudian kami hubungkan juga dengan objek wisata di Sibajag," katanya.
Ia berharap setelah dilakukan pelebaran jalan ini tentu kondisi normal dan akan meningkatkan akses pariwisata dan ekonomi lokal. Hendra menuturkan perlu diketahui jalan ini juga merupakan akses utama distribusi hasil bumi dari masyarakat Sibajak dan sekitarnya, kemudian masyarakat Dieng dan sekitarnya untuk dipasarkan ke Semarang.
Peningkatan dan pelebaran jalur wisata Jumprit-Sibajak di Kabupaten Temanggung ini menelan biaya Rp 9,08 miliar dengan menggunakan dana APBD Provinsi Jawa Tengah.