Rabu 22 Dec 2021 17:46 WIB

Benarkah Duduk Lama Bisa Tingkatkan Kecemasan dan Depresi?

Sebagian dari Anda banyak menghabiskan waktu sambil duduk di depan laptop.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Benarkah duduk terlalu lama bisa meningkatkan kecemasan dan depresi? (ilustrasi).
Foto: Republika
Benarkah duduk terlalu lama bisa meningkatkan kecemasan dan depresi? (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak awal pandemi, Anda lebih banyak beraktivitas di dalam rumah. Hal ini membuat Anda menjadi sedikit bergerak. 

Sebagian dari Anda banyak menghabiskan waktu sambil duduk di depan laptop bahkan ada juga yang menjadi kaum rebahan. Gaya hidup baru ini jika terus-terusan dilakukan akan menyebabkan berbagai masalah. Salah satunya dibuktikan dalam sebuah studi baru yang mengungkapkan kurang gerak tak hanya buruk bagi kesehatan fisik, tapi juga kesehatan mental.

Baca Juga

Penelitian baru menemukan duduk untuk waktu yang lama, dan lebih sering dari biasanya, dikaitkan dengan gejala depresi dan kecemasan yang lebih besar. Studi yang diterbitkan dalam Frontiers Journal di Psychiatry melacak suasana hati dan perilaku dari 2.327 peserta di AS selama delapan pekan. Para peneliti menyimpulkan waktu duduk yang tinggi selama delapan depan dikaitkan dengan peningkatan gejala depresi yang lebih buruk dari waktu ke waktu.

Selain orang yang duduk lebih lama dan lebih sering dan akibatnya merasa lebih cemas dan tertekan, jenis aktivitas yang dilakukan orang sambil duduk juga berubah.

"Perilaku pasif yang tidak banyak bergerak seperti menjelajahi media sosial atau menonton televisi paling merusak kesehatan mental dan paling dipengaruhi oleh pandemi," ujar penulis utama studi tersebut, Profesor Jacob Meyer, seperti dilansir di laman Metro, Rabu (22/12).

Mereka mencatat pada 2020, peningkatan aktivitas ini menggantikan aktivitas menetap yang diketahui lebih baik untuk kesehatan mental, seperti pertemuan keluarga atau aktivitas sosial seperti bermain papan permainan dengan teman. Namun para ahli telah menekankan aktivitas fisik dapat meningkatkan kesehatan mental dan membantu mengatasi kelebihan duduk. Jadi, dengan banyak dari Anda yang kembali bekerja dari rumah penuh waktu lagi, penting untuk lebih memprioritaskan pergerakan saat memasuki tahun baru.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement