REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sumatra Selatan, memperketat pemeriksaan penumpang selama masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dengan menerapkan pemeriksaan acak (random check).
Eksekutif General Manager Bandara SMB II Palembang Tommy Ariesdianto di Palembang, Rabu (22/12), mengatakan, selama libur Natal dan Tahun Baru, selain pemeriksaan wajib, pihak manajemen juga memperketat pemeriksaan dengan random check kepada semua penumpang layanan penerbangan di SMB II Palembang mulai dari pintu masuk, ruang keberangkatan dan kedatangan. Pemeriksaan itu diterapkan selama dua pekan mulai dari 17 Desember sampai 4 Januari 2022 mendatang mengikuti jam operasional bandara sedari pukul 05.00 WIB - 20.00 WIB.
"Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) satuan pengamanan Bandara, bekerja sama dengan aparat TNI dan Polri," kata dia.
Menurut Tommy, pemeriksaan yang dilakukan ke setiap penumpang meliputi pemeriksaan identitas diri, kelengkapan berkas hasil tes usap antigen atau PCR, barang-barang bawaan mereka termasuk juga kargo barang. "Tujuannya untuk mencegah timbulnya gangguan keamanan penerbangan. Tidak ada toleransi bagi setiap ancaman keselamatan penumpang," ujarnya.
Termasuk juga, lanjutnya, untuk mengoptimalkan upaya menanggulangi penyebaran Covid-19. Penumpang juga diwajibkan untuk mendaftarkan diri dalam aplikasi PeduliLindungi dan eHac.
Bandara SMB II sudah menyediakan sebanyak lima unit monitor PeduliLindungi dan eHac di pintu keberangkatan untuk mempermudah skrining dan pelacakan (tracking) apabila ditemukan adanya kasus Covid-19. "Seperi hari-hari biasa kami juga demikian. Namun secara khusus Natal dan Tahun Baru ini pemeriksaan lebih diperketat penumpang mendapatkan edukasi khusus dari petugas kami. Terkait supaya mempermudah pelacakan nantinya terkait kasus Covid-19," ujarnya.
Sebab menurut dia, selama libur akhir tahun ini terjadi eskalasi jumlah penumpang di SMB II Palembang sebanyak 15 persen atau 6.000 orang dibandingkan sebelumnya hanya 4.500 orang yang terpantau mulai terjadi sejak November - awal Desember ini.
Jadwal penerbangan pun padat total sebab semua maskapai membuka layanan penerbangan. Dari 15 menjadi total ada 40 penerbangan domestik. "Penerbangan domestik, belum dibuka untuk internasional. Sebagian besar berpergian terkait urusan keluarga, jadi memang sudah sesuai dengan perkiraan kami. Makanya lebih diperketat sejauh ini belum ditemukan adanya kasus konfirmasi positif Covid-19," tambahnya.