Kamis 23 Dec 2021 06:38 WIB

Masjid Bersejarah di Mesir Rawan Ambruk

Jamaah berulang kali meminta otoritas memperbaiki masjid.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Masjid Bersejarah di Mesir Rawan Ambruk. Masjid Abu Ghanam di kota Bila Kegubernuran Kafr El Sheikh, Mesir rawan ambruk. Masjid itu dibangun lebih dari 740 tahun yang lalu dan belum pernah direnovasi.
Foto: Iqna
Masjid Bersejarah di Mesir Rawan Ambruk. Masjid Abu Ghanam di kota Bila Kegubernuran Kafr El Sheikh, Mesir rawan ambruk. Masjid itu dibangun lebih dari 740 tahun yang lalu dan belum pernah direnovasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sebuah masjid bersejarah di Mesir dalam kondisi memprihatinkan. Ialah Masjid Abu Ghanam.

Itu satu-satunya masjid bersejarah yang berada di Kota Bila, Kegubernuran Kafr El Sheikh, Mesir. Seperti dilansir Iqna.ir pada Kamis (23/12) bangunan masjid itu terancam runtuh. 

Baca Juga

Sebenarnya, upaya memperbaiki masjid bersejarah itu telah dilakukan. Perintah merestorasi Masjid Abu Ghanam telah dikeluarkan pada 2000, namun sejak perintah itu dikeluarkan belum ada tindakan yang diambil untuk memperbaiki bangunan masjid yang lama. 

Akibatnya, jamaah yang beribadah di masjid itu diliputi kekhawatiran. Beberapa hari lalu ketika turun hujan lebat, jamaah bergegas keluar dari masjid yang bocor karena air hujan masuk ke dalam masjid melalui plafon.

Masyarakat sejatinya telah banyak yang bersuara tentang kondisi Masjid Abu Ghanam yang memprihatinkan. Selama lebih dari 20 tahun, penduduk Bila telah membuat banyak keluhan atas kondisi masjid yang buruk dan kerusakannya secara bertahap.

Berkali-kali masyarakat mencoba menyampaikan keluhan mereka pada otoritas terkait. Mereka telah meminta pihak berwenang memperbaiki masjid, tetapi bangunan itu dihancurkan karena diabaikan.

Masjid Abu Ghanam adalah salah satu masjid tertua. Masjid itu telah dibangun lebih dari 740 tahun lalu. Dan masjid ini tidak pernah direnovasi sejak pembangunannya.

Masjid Abu Ghanam pada masanya dianggap sebagai mahakarya seni dan arsitektur terbaik, tetapi sekarang masjid itu terbengkalai bahkan atapnya rawan runtuh menimpa kepala jamaah setiap saat. Orang-orang sekarang meminta Menteri Pariwisata dan Purbakala Mesir Khaled el Anany menyelamatkan bangunan unik itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement