REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdapat dua kaidah besar yang harus diperhatikan jika seorang Muslim ingin menghafal Alquran. Dalam kitab Mushaf Tajwid dan Hafalan terbitan Darus Sunnah Penerbit dijabarkan kedua kaidah tersebut.
Keduanya sebagai berikut. Pertama, hal ini berkaitan erat dengan orang yang ingin menghafal Alquran. Mereka tidaklah dapat terlepas dari perkara yang satu ini.
Hal ini bersumber dari diri sendiri orang yang menghafal, bukan dari luar yang harus dicari. Maka, jika seseorang ingin terbantu di dalam menghafal Alquran, hendaklah dia memperhatikan tujuh perkara.
Ketujuhnya, yakni ikhlas, beramal shalih serta meninggalkan maksiat, bersemangat dan bersungguh-sungguh, menghafalnya semenjak kecil, berdoa, mentadabburi Alquran serta memahami maknanya, dan bersuci. Sedangkan kaidah yang berikut ini terkait dengan perkara-perkara luar yang sedikit banyak dapat mempengaruhi orang yang ingin menghafal Alquran.
Jadi, bukanlah perkara ini terkait dengan sosok pribadi orang yang ingin menghafalnya, tetapi merupakan perkara yang terpisah darinya, seperti memilih syekh (guru), memilih mushaf, dan sebagainya. Dalam hal ini terdapat tujuh hal yang sepatutnya mendapatkan perhatian khusus bagi siapa saja yang hendak menghafal Alquran. Hal itu adalah memilih syekh, memilih mushaf, memilih teman, memilih waktu, memilih tempat, memilih (ayat atau surah) yang akan dihafal, hingga memilih makan dan minuman yang hendak dikonsumsi sehari-hari.