Kamis 23 Dec 2021 10:37 WIB

PHR akan Gencar Melakukan Pengeboran

PHR pada 2024 mengejar produksi 270 ribu BOPD.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
PT Pertamina Hulu Rokan mengontrol produksi di SCentral Gathering Station tasiun Pengumpul Minyak Mentah 10 Field Duri, Blok Rokan, Riau.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
PT Pertamina Hulu Rokan mengontrol produksi di SCentral Gathering Station tasiun Pengumpul Minyak Mentah 10 Field Duri, Blok Rokan, Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, SIAK -- Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaffee Arizon Suardin memastikan saat ini akan gencar melakukan pengeboran yang didukung dengan 17 rig. Terlebih dia memastikan, proses alih kelola sudah berjalan baik. 

"Mimpi kami pada 2024 mengejar produksi 270 ribu BOPD. Pada 2025, kami kejar 300 ribu BOPD," kata Jaffee saat diskusi dengan media di gedung IODSC PHR, Minas, Selasa (21/12).

Baca Juga

Menurut Jaffee, untuk mendukung target produksi 300 ribu BOPD, PHR terus melanjutkan pengeboran secara masif. Pada 2022, PHR menargetkan pengeboran 400 hingga 500 sumur dengan menambah tiga rig, menjadi 20 rig. 

"Untuk mencapai 300 ribu BOPD tidak hanya mengebor sumur baru, namun semua ekosistemnya harus disiapkan dan ini butuh investasi yang besar," tutur Jaffee. 

Selain siap mendukung Pertamina menjadi perusahaan energi global dengan aset 100 miliar dolar AS, Jaffee mengatakan PHR juga ingin menjadi perusahaan migas global. Dia menegaskan PHR tidak hanya menahan decline, tapi juga meningkatkan produksi. 

"Karena Rokan kalau tanpa ada usaha apapun, penurunannya bisa  26 persen. Selain itu untuk menopang pertumbuhan kami juga memberi peluang bagi anak bangsa dan putera daerah untuk berkarya di PHR," jelas Jaffee. 

Sementara itu, Komisaris Independen PHR Reinhard Parapat berharap semua pihak dapat mendukung PHR. Khususnya untuk mendukung PHR menjadi salah satu produsen minyak terbesar agar terus menunjukkan kinerja terbaiknya. 

"Hal ini untuk menunjang target produksi satu juta barel minyak per hari pada 2030," tutur Reinhard.

PHR yang didirikan pada 20 Desember 2018 mulai mengambil alih pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia pada 9 Agustus 2021. Selain WK Rokan, sebagai induk perusahaan Regional 1 Sumatra, PHR juga mengelola seluruh aset-aset produksi Pertamina di Sumatera. Saat ini Regional 1 Sumatera berkontribusi 35 persen dari total produksi migas Pertamina melalui Subholding Upstream. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement